Hadapi Arus Mudik, PMI Batang Beri Pelatihan Pertolongan Pertama Kepada Sukarelawan
Pada lebaran tahun ini PMI Batang akan berpartisipasi dalam membuka pelayanan kesehatan bagi pemudik. Untuk itu PMI Batang memberikan pembekalan materi pertolongan pertama kepada sukarelawan agar mereka siap ketika diterjunkan saat arus mudik lebaran tahun ini. Hal itu disampaikan oleh Ketua PMI Kabupaten Batang Achmad Taufiq saat mendampingi kegiatan pendalaman materi pertolongan pertama di markas PMI Batang, Minggu (4/6).
Taufiq mengatakan, "Dalam mendukung program Pemkab Batang pada arus mudik lebaran 2017, PMI Kabupaten Batang akan menerjunkan kurang lebih 50 sukarelawan, 3 ambulan, 3 tenaga dokter, dan 4 perawat".
Lanjutnya, sukarelawan yang terlibat di posko pelayanan kesehatan pemudik terdiri dari Korps Sukarelawan (KSR) PMI Batang, Sukarelawan kecamatan Gringsing, sukarelawan Blado, sukarelawan Reban, dan FORPIS (Forum Remaja Palang Merah Indonesia). Sukarelawan tersebut akan diterjunkan dari 18 Juni - 3 Juli 2017 (H-7 hingga H+7).
"Para Sukarelawan pada dasarnya sudah menguasai materi pertolongan pertama namun kami perdalam lagi dengan memberikan materi pertolongan pertama yang sering dialami oleh pemudik seperti menangani pemudik yang mabuk perjalanan. Pemudik yang mengalami sesak nafas saat melewati jalan tol Batang-Semarang yang rencananya akan digunakan oleh pemudik karena kondisi berdebu, atau masalah yang lebih besar yaitu cara menangani korban kecelakaan," katanya.
Mengenai berapa jumlah posko pelayanan kesehatan yang akan didirikan oleh PMI Batang, Taufiq belum dapat memastikan karena harus melakukan koordinasi kepada berbagai pihak terkait.
Taufiq berpesan kepada para relawan saat bertugas di lapangan agar benar-benar melaksanakan tugas sebaik mungkin. Nantinya para relawan tidak hanya duduk manis di posko pelayanan kesehatan saja. Melainkan harapannya relawan bisa aktif memantau para pemudik yang membutuhkan pertolongan. "Apalagi Batang dilewati jalur pantura yang kepadatan arus mudiknya sangat tinggi sehingga perlu adanya peran aktif dari relawan".
Sementara Dokter Solikhin yang menjadi narasumber dalam pelatihan pertolongan pertama itu menjelaskan, pembekalan materi pertolongan pertama bagi relawan akan sangat membantu ketika mereka bertugas menjaga posko kesehatan. Fungsi relawan ini juga sangat vital sebab jika korban saat mengalami kecelakaan namun tidak ditangani dengan benar bisa saja menyebabkan kematian atau menyebabkan kecacatan bagi si korban. "Harapan saya kepada relawan agar mereka bertugas seikhlas mungkin dan bisa mengaplikasikan ilmu yang didapat sebaik-baiknya,” ujarnya.
Setelah acara pembekalan materi pertolongan pertama, PMI Batang melakukan acara buka bersama yang diikuti oleh jajaran pengurus PMI Kabupaten Batang dan segenap relawan PMI Kabupaten Batang. (Humas PMI Batang)