Nilai Investasi Batang Capai Rp 10 Triliun, Terbesar Kedua Se-Jawa Tengah
Batang - Menggeliatnya dunia usaha di Kabupaten Batang mulai menampakkan hasil yang memuaskan, terlihat nilai investasi Kabupaten Batang berada di urutan kedua terbesar di Jawa Tengah dengan nilai mencapai Rp10 triliun.
"Saya meyakini 5 tahun ke depan, peningkatan ekonomi di Batang sangat luar biasa, iklim investasi sangat nyaman dan kondusif, hanya saja masih menunggu Pengesahan Perubahan Peraturan daerah (Perda) Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)," kata Bupati Batang Wihaji saat Halalbihalal Dunia Usaha di Hotel Sendangsari Kabupaten Batang, Rabu (26/6/2019).
Ia menjelaskan, daya tarik investor untuk menanamkan modalnya di Batang, karena memiliki sumber energi listrik, sumber air, tanah dan tenaga kerja yang tentunya menjadi kekuatan menarik investor. Didukung pula akses infrastruktur pelabuhan niaga, stasiun kereta api, jalan nasional maupun jalan tol.
"Kabupaten Batang menjadi alternatif tempat industri baru setelah Kota Semarang dan Kabupaten Kendal, kita pun sudah menyiapkan empat usulan kawasan industri dalam perubahan Perda RTRW," terangnya.
Dalam regulasi perijinan untuk lebih transparan dan akuntabel, lanjutnya, Pemkab memanjakan investor dengan memanfaatkan kemajuan Informasi Teknologi (IT) dengan cukup membuka aplikasi Batang Spatial System tentang tata ruang berbasis web dan android.
“Ini untuk peningkatan kualitas pelayanan publik tentang tata ruang bagi investor, dengan aplikasi ini masyarakat bisa mengurus segala perijinan investasi tentang tata ruang yang dalam hitungan hari sudah bisa selesai,” imbuhnya.
Di hadapan pengusaha Bupati juga meminta adanya sinergitas antara investor dan pengusaha untuk ikut menata kota Batang, setidaknya menyisihkan Corporate Social Responsibility (CSR) untuk pembuatan taman kota, jambanisasi, bantuan pembangunan Rumah Tidak Layak Huni, Beasiswa, dan ikut menciptakan wirausaha baru, serta mendukung destinasi wisata Batang.
"Bukan kami menekan CSR perusahaan, tapi mengarahkan agar ada sinergitas Pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Batang," ujarnya.
Dalam kesempatan ini juga, Bupati siap berkomunikasi dengan investor dan pengusaha untuk kemajuan Kabupaten Batang, karena kami mengharapkan ada keterlibatan dunia usaha dalam pembangunan.
Sementara, Ketua Forum CSR Yulianto mengatakan, tujuan adanya kegiatan ini selain mempererat tali silaturahmi antar anggota forum juga sebagai ajang saling kenal dan tukar-menukar informasi.
"Silaturahmi ini menjadi media pembangunan model penerapan CSR di Kabupaten Batang dan media pembelajaran bagi seluruh anggota forum serta meningkatkan motivasi perusahaan untuk terus melakukan inovasi yang mengacu pada formulasi strategi bisnis," ujar Yulianto yang juga selaku Direktur PDAM Batang.
Dikesempatan ini juga diserahkan bantuan CSR dari BRI cabang Batang sebesar Rp97 juta untuk sarana dan prasarana Hutan Kota, dan bantuan CSR Bank Jateng sebesar Rp50 juta yang diserahkan kepada Ketua Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga Uni Kuslantasi Wihaji. (Humas Batang, Jateng/Edo)