Kelompok Tani Ternak Berprestasi Tingkat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2017
Dinas Peternakan Provinsi Jawa Tengah menyelenggarakan Penilaian Lomba Tani Ternak Berprestasi agar dapat menemukan para peternak khususnya itik yang selama ini masih belum begitu dikenal masyarakat. Selama ini warga cenderung lebih menyukai ayam untuk dikonsumsi sehari – hari atau pun menjelang hari raya seperti saat ini. Untuk lebih memasyarakatkan itik sebagai unggas yang bisa dikonsumsi setiap hari, diadakan penilaian tersebut. Kabupaten Batang mendapat kesempatan untuk dinilai secara langsung oleh Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jawa Tengah Ir. Agus Wirianto, SIP didampingi Kepala Dinas Kelautan dan Peternakan Ahmad Taufik dan Kepala Desa Klidang Wetan Tohirin, di desa Klidang Wetan Batang Senin (15/5).
Kelompok tani ternak itik Mutiara Biru Klidang mendapat penilaian langsung karena selama ini tidak hanya konsumsi saja tetapi mereka sudah melakukan berbagai inovasi baru seperti memberdayakan warga sekitar melalui produk kuliner kolak telur itik, es kopyor telur itik, pepes telur itik dan masih banyak lagi. Hal itulah yang menarik perhatian provinsi Jawa Tengah memilih kelompok tani ternak itik Mutiara Biru menjadi salah satu kandidat dan masuk dalam penilaian tingkat provinsi.
kades Klidang Wetan Tohirin mengatakan kegiatan penting ini dapat bermanfaat bagi kelompok ternak itik Mutiara Biru. Suatu kebanggaan bagi warga klidang wetan karena penilaian lomba kali ini dihadiri langsung oleh Kepala Dinas Peternakan provinsi Jawa Tengah. “ Penilaian bukan akhir dari segalanya tapi anggap saja sebagai bagian dari proses belajar,” katanya.
“ Jumlah anggota kelompok ternak itik Mutiara Biru yang masih aktif berjumlah 20 orang dan didominasi oleh anak muda yang berarti membuktikan generasi muda Batang memiliki semangat tinggi membangun daerahnya melalui ternak itik, “ terang Tohirin.
Menurut Ahmad Taufik, kelompok ternak Mutiara Biru pernah meraih juara 2 tingkat provinsi. Juara lanjutnya, bukan tujuan akhir tetapi kami tetap berharap tahun ini menjadi juara 1. Penilaiaan ini menjadi ajang untuk meningkatkan produksi ternak yang semakin meningkat. Menciptakan bibit ternak itik yang unggul. Untuk menunjang produk ternak ASUH (Aman Sehat Unggul Halal).
Sementara itu Agus Warianto dalam sambutannya mengatakan pengembangan ternak titik adalah potensi besar pemberdayaan ekonomi dan sumber daya bagi masyarakat desa. Unggas lokal tidak begitu banyak dilirik di wilayah kendal sampai pemalang. Masalah yang masih menghinggapi para peternak adalah pakan ternak. Potensi lain adalah telur itik yang dibuat kolak telur itik, merupakan sebuah kreativitas yang sangat baik sehingga hasilnya tidak monoton.” Rekayasa kelompok menjadi penting, bagi kelompok yang berinovasi akan lebih diperhatikan salah satu cara dengan penilaian lomba kelompok tani ternak,” tegasnya.
Selanjutnya tinggal bagaimana cara pendistribusian ke konsumen. Setiap produk harus memiliki Nomor Kontrol Vetering ( NKV), untuk menjamin kehalalannya. Kegiatan ini bersifat untuk membangun semangat. Selain penilaian program ini bertujuan untuk mengecek kesehatan ternak itik. “ Seorang peternak adalah manager dalam usaha peternakannya agar mengetahui plus minus usahanya, “ terangnya.
Dia menambahkan aspek yang dinilai adalah sisi management yaitu mulai merencanakan mengelola dan mengevaluasi usahanya. Penilaian lainnya sisi teknik inovasi peternakan yang menuntut peternak lebih kreatif sehingga usahanya semakin maju. Aspek terakhir yaitu administrasi supaya peternak terbiasa untuk mencatat apakah usahanya untung atau rugi.
“ Berbisnis ternak itik sangat menguntungkan apalagi untuk generasi muda karena konsumennya juga semakin banyak ditambah lagi inovasi kuliner saya yakin ini adalah peluang bisnis yang menggiurkan, “ imbaunya. (Heri/MC)