Tak Sekadar Angka, Terima Rapor Santri Diwejangi Pengasuh
Batang - Suasana halaman SMP dan SMA Al Munawwir pagi itu terasa berbeda. Wali santri mulai berdatangan kemudian duduk bersama di kursi depan panggung. Di wajah mereka tergambar harap, cemas, sekaligus rasa syukur, perasaan yang hampir selalu hadir setiap kali rapor dibagikan.
Batang - Suasana halaman SMP dan SMA Al Munawwir pagi itu terasa berbeda. Wali santri mulai berdatangan kemudian duduk bersama di kursi depan panggung. Di wajah mereka tergambar harap, cemas, sekaligus rasa syukur, perasaan yang hampir selalu hadir setiap kali rapor dibagikan.
Pengambilan
rapor semester ini bukan sekadar agenda rutin. Di lingkungan Pondok Pesantren
Al Munawwir Gringsing, Kabupaten Batang, momen ini menjadi ruang perjumpaan
antara orang tua, sekolah, dan pesantren untuk bersama-sama menengok perjalanan
belajar para santri.
Sebelum
rapor diterima, para wali santri berkumpul mendengarkan sambutan Pengasuh
Pondok Pesantren Al Munawwir.
Dengan
bahasa yang tenang dan penuh nasihat, Kyai Solichin mengingatkan nilai dalam
rapor hanyalah satu bagian kecil dari proses panjang pendidikan.
“Ilmu
tidak hanya diukur dari angka, tetapi dari adab, akhlak, dan kesungguhan dalam
menuntut ilmu,” katanya saat ditemui di Pondok Pesantren Al Munawwir, Kabupaten
Batang, Sabtu (20/12/2025).
Menurutnya,
santri sedang berada dalam fase belajar mengenal tanggung jawab, kedisiplinan,
serta kejujuran. Nilai-nilai yang tidak selalu tertulis dalam kolom rapor,
namun sangat menentukan masa depan mereka.
Sementara
itu, Kepala SMP Al Munawir Ahmad Rozikin menekankan pentingnya peran wali
santri sebagai mitra pesantren dan sekolah.
“Ketika
santri menunjukkan prestasi yang baik, orang tua diharapkan mampu
mengapresiasi, begitu pula sebaliknya ketika belum sesuai harapan, perlu
kesabaran dan doa kunci utamanya,” jelasnya.
Di
sela-sela kegiatan, beberapa wali santri tampak berdiskusi dengan wali kelas,
menanyakan perkembangan anaknya, serta meminta masukan terkait kebiasaan
belajar dan sikap santri di kelas maupun di pondok.
“Interaksi
ini menjadi potret nyata sinergi pendidikan yang dibangun di SMP dan SMA Al
Munawwir Gringsing, pendidikan yang tidak berhenti di ruang kelas, tetapi
berlanjut di rumah dan lingkungan pesantren,” terangnya.
Bagi
SMP dan SMA Al Munawwir, pengambilan rapor bukanlah akhir dari sebuah proses,
melainkan jeda untuk evaluasi dan muhasabah.
Dalam
rangkaian acara, ayat suci dilantunkan, pemberian apresiasi bagi santri
berprestasi, serta doa dipanjatkan bersama. Pada momen itulah, rapor tak lagi
sekadar kumpulan angka, melainkan cermin harapan dan amanah besar yang dipikul
bersama. (MC Batang, Jateng/Heri/Jumadi)