Cetak Santriprenuer, Baznas Batang Bekali Santriwati Kompetensi Berbisnis
Batang - Akhir Tahun 2025, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Batang menggelar program Santriprenuer, yang memberikan pelatihan kuliner kekinian, sebagai persiapan para santri terjun ke dunia bisnis. Pelatihan tersebut menyasar pada 640 santriwati di 11 kecamatan dengan fokus di menu dimsum, smoothies mangga dan kue mochi.
Batang - Akhir Tahun 2025, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Batang menggelar program Santriprenuer, yang memberikan pelatihan kuliner kekinian, sebagai persiapan para santri terjun ke dunia bisnis. Pelatihan tersebut menyasar pada 640 santriwati di 11 kecamatan dengan fokus di menu dimsum, smoothies mangga dan kue mochi.
Wakil
Ketua Bidang Administrasi Umum dan SDM Baznas Batang Muntoro Abdurrohman
menerangkan, dipilihnya menu-menu tersebut, karena menyesuaikan pola keinginan
konsumen yang dinominasi oleh generasi z.
“Kami
hadirkan pakar yang membidangi menu-menu tersebut, sehingga langsung praktik
dari mulai persiapan sampai penyajian dalam sehari,” katanya, saat ditemui di Aula
Ponpes Darul Ulum Tragung, Kecamatan Kandeman, Kabupaten Batang, Sabtu
(20/12/2025).
Tujuan
utama program Santriprenuer, agar para santriwati memiliki kompetensi bisnis
yang bisa diterapkan ketika telah selesai menempuh pendidikan di dalam pondok.
“Jadi
mereka tidak hanya pintar ngaji kitab saja, tapi bisa menjadi wirausahawan yang
mampu menekuni dunia bisnis kuliner sesuai keinginan pasar,” jelasnya.
Respons
positif pun ditunjukkan Kayla dan Falah, santriwati Ponpes Darul Ulum Tragung,
yang mengaku sangat tertarik untuk mempraktikkan langsung tiga menu yang sedang
naik daun di kalangan generasi z.
“Awalnya
kami kira sulit, nyatanya setelah praktik di pertengahan sudah mulai bisa
mengikuti,” tuturnya.
Keduanya,
berencana untuk menekuni ketiga menu tersebut, dan dijadikan andalan ketika
koperasi pesantren dibuka.
“Nanti
pingin jualan dimsum smoothies mangga sama mochi yang dijajakan ke para santri
di pondok,” ungkapnya.
Pakar
kuliner, Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Ridea Bawang Rini Diana Anggraeni
mengapresiasi semangat para santriwati dalam mempelajari dan mempraktikkan
langsung cara membuat ketiga menu tersebut. Pelatihan ini sangat bermanfaat
bagi santri, karena nantinya ketika telah kembali terjun ke masyarakat mampu
memanfaatkan bahan-bahan untuk diolah menjadi menu yang bisa dijadikan ladang
bisnis.
“Kami
ajarkan menu dimsum kualitas premium dengan harga jual di pasaran Rp25 ribu dan
medium Rp15 ribu per paketnya. Tidak perlu khawatir karena setiap kualitas
pasti ada pasarnya masing-masing,” terangnya.
Melihat
antusiasme yang tinggi, pengajar Ponpes Darul Ulum Tragung, Abdul Basith
Ulumudin berterima kasih kepada Baznas karena menjembatani para santriwati
memperoleh kemampuan berbisnis langsung dari pakarnya.
“Para santri nantinya tidak cuma pandai membaca kitab dan paham hukum Islam saja, tapi mampu memenuhi keinginan masyarakat lewat bisnis kuliner,” ujar dia. (MC Batang, Jateng/Heri/Jumadi)