Saat ini Hoax menjadi perbincangan hangat di media massa maupun media sosial. Keberadaan hoax dianggap meresahkan publik dengan informasi yang tidak bisa dipastikan kebenarannya.

Penyebaran hoax dianggap mengkhawatirkan karena tidak mengenal tingkat pendidikan, orang dengan gelar dalam bidang akademis pun terkadang turut menyebarkan informasi yang tidak benar.

Kata hoax berasal dari “hocus pocus” yang aslinya adalah bahasa Latin “hoc est corpus”, artinya “ini adalah tubuh”. Kata ini biasa digunakan penyihir utk mengklaim bahwa sesuatu adalah benar, padahal belum tentu benar. Hoax banyak beredar di email, milis, BBM, dan lain lain.

Istilah hoax, kabar bohong, menurut Lynda Walsh dalam buku "Sins Against Science", merupakan istilah dalam bahasa Inggris yang masuk sejak era industry dan diperkirakan pertama kali muncul pada 1808.

Menurut aktivis Southeast Asia Freedom of Expression (SAFEnet) Damar Juniarto, ada tiga ketegori fake news atau berita palsu, ada yang bertujuan untuk hiburan dan ada juga yang bertujuan politis.

Berita palsu ada yang dibuat untuk hiburan atau sekedar "lucu-lucuan", bentuknya bisa berupa meme, pesan berantai atau infografis. Dibuat sebagai candaan dan tidak perlu ada penindakan hukum.

Selanjutnya, ada juga berita palsu yang dibuat untuk meraup keuntungan dengan mengundang "clickbait". Informasi seperti ini dibuat dengan memelintir berita atau informasi sehingga seolah betul-betul terjadi. Informasi seperti itu harus dipilah lagi karena bermuatan merugikan orang lain.

Terakhir, hoax yang merupakan strategi politik untuk menjatuhkan lawan, disinformasi bahkan diarahkan ke segregasi sosial. Ini yang perlu kehadiran penegakan hukum yang tegas.

Berita hoax umumnya tidak mencantumkan sumber berita yang valid atau tidak bisa diverifikasi. Berita juga cenderung tidak memuat dari sisi yang berlawanan atau "cover both side" dan ditulis dengan nada tendensius.

Peredaran berita hoax tak hanya terjadi di Indonesia saja, melainkan juga terjadi di seluruh dunia. Upaya memerangi hoax juga semakin gencar diserukan di tanah air. Ditunjukkan dengan dideklarasikannya komunitas anti hoax di beberapa daerah di Indonesia. Kedepan, masyarakat dituntut untuk lebih dewasa dalam mensikapi peredaran berita bohong ini. Harus bisa memilah-milah, antara berita benar dan tidak benar/hoax.