Home / Berita / IKM UKM UMKM / JELAJAHI PETUNGKRIYONO, PETANI BATANG PAHAMI PENGOLAHAN KOPI BERKUALITAS

Berita

Jelajahi Petungkriyono, Petani Batang Pahami Pengolahan Kopi Berkualitas

Pekalongan - Perkumpulan untuk Peningkatan Usaha Kecil (PUPUK) Surabaya bekerja sama dengan Ford Foundation intensif memberikan pendampingan dan pembinaan bagi para anggota Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS). Pelatihan kali ini ditujukan agar para kaum perempuan untuk meningkatkan kapasitasnya sebagai petani kopi, agar piawai dalam pengolahan biji kopi berkualitas.

Pekalongan - Perkumpulan untuk Peningkatan Usaha Kecil (PUPUK) Surabaya bekerja sama dengan Ford Foundation intensif memberikan pendampingan dan pembinaan bagi para anggota Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS). Pelatihan kali ini ditujukan agar para kaum perempuan untuk meningkatkan kapasitasnya sebagai petani kopi, agar piawai dalam pengolahan biji kopi berkualitas.

NGO PUPUK Surabaya selaku Pendamping KUPS Endang Susilowati mengatakan, pelatihan ini merupakan upaya PUPUK Surabaya menelurkan anggota KUPS yang dapat memilih dan memilah biji kopi berkualitas.

“Selama ini para petani kopi belum bisa memilih dengan benar, mana biji kopi hijau yang bisa dijadikan kopi berkualitas nantinya,” katanya saat menggelar pelatihan di OWA Kafe & Roastery, Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Jumat (5/12/2025).

Senada, anggota NGO PUPUK Surabaya, Thoriqul Huda membenarkan, pelatihan tersebut diharapkan nantinya menjadikan para anggota KUPS mampu memilah biji kopi yang bisa disangrai menjadi kopi berkualitas tinggi.

“Semoga teman-teman dari KUPS bisa maksimal dalam pengolahan biji kopi pascapenen, sehingga kualitas produknya lebih unggul,” harapnya.

Usai mendapatkan pelatihan, Solehah anggota KUPS Lembah Wangi, Desa Tombo Bandar, kabupaten Batang, mendapat pengetahuan lebih mendalam seputar kopi.

“Tujuannya cuma satu, biar kami bisa mengembangkan usaha kopi di desa-desa kami di Kabupaten Batang, jadi makin maju,” jelasnya.

Dukungan pun ditunjukkan, Nursiamsih anggota KUPS Ganesha Mulia Sejahtera 3 Wonotunggal mengaku mendapatkan pengetahuan cara menanam kopi dengan baik dan benar.

“Contohnya tetap menanam kopi lokal, agar satwa endemik tetap hidup berdampingan dengan alam, demi menjaga kelestarian keduanya,” ujar dia.

Sementara itu, narasumber dari OWA Kafe Petungkriyono Bayu Putra menerangkan untuk memberikan pemahaman kepada para wanita tani, dengan terjun langsung ke lapangan.

“Mereka kami ajak mendalami jenis kopi dan cara membedakan antara kopi sambung dan kopi hutan,” terangnya.

Ia mengharapkan setelah melihat langsung, para anggota KUPS ini bisa memahami, apabila membudidayakan kopi hutan, justru memberi banyak manfaat.

“Selain manfaat ekonomi bagi petaninya, juga memudahkan dalam proses penanaman, karena tidak membutuhkan bahan kimia untuk pemupukan,” tegasnya.

Tak hanya melihat langsung jenis-jenis kopi, namun para peserta juga dilatih cara mengolah kopi, dari pegiat kopi Petungkriyono, Kuswoto yang membeberkan metode pengolahan secara tepat.

“Saat pascapanen kopi khas Batang bisa beberapa ton, maka sangat disayangkan jika diolah tanpa metode yang tepat,” pungkasnya.

Ia menyarankan, agar para petani kopi memproses kopi sesuai standar, sehingga memiliki nilai jual lebih tinggi. Hasilnya nanti tidak hanya dijual ke pasar lokal, tapi juga ke pasar nasional, bahkan mungkin internasional. (MC Batang, Jateng/Heri/Jumadi)