Isi Kegiatan Ramadan, WBP Lapas Batang Buat Kapal Pinisi

Batang - Selama Ramadan ternyata sejumlah Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) mengisi waktu dengan menghasilkan karya miniatur kapal pinisi berbahan dasar limbah kayu. Ide tersebut muncul karena melihat potensi limbah kayu yang melimpah serta Batang yang identik sebagai produsen kapal kayu terbesar nasional.
Batang - Selama Ramadan ternyata sejumlah Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) mengisi waktu dengan menghasilkan karya miniatur kapal pinisi berbahan dasar limbah kayu. Ide tersebut muncul karena melihat potensi limbah kayu yang melimpah serta Batang yang identik sebagai produsen kapal kayu terbesar nasional.
Salah
satu WBP M. Ari Anggriawan mengatakan, proses produksi miniatur kapal pinisi
yang memakan waktu hingga satu bulan menjadikan seluruh tim fokus dalam
pengerjaan di tiap detailnya.
“Bahan
kayu kami dapat dari sekitar yang dibantu petugas, hingga mampu menghasilkan 4
karya miniatur kapal dan perahu nelayan Pantura,” katanya saat ditemui di Aula
Lapas Kelas IIB Batang, Kabupaten Batang, Rabu (19/3/2025).
Ide
awal terlahir dari arahan Kepala Lapas Kelas IIB Batang Nurhamdan, untuk
mengolah limbah kayu bekas menjadi barang bernilai. Lalu kami gabungkan dengan
ide kreatif teman-teman WBP, maka dibuatlah miniatur kapal pinisi.
Saat
ini hanya diproduksi oleh 5 WBP berbakat, sehingga apabila ada masyarakat yang
berminat cukup mengganti secara nominal sebesar Rp250 ribu tiap unitnya.
“Insyaallah
tiga bulan lagi bebas, rencananya mau mengembangkan kemampuannya ke dunia
bisnis yang dipromosikan lewat media,” ungkapnya.
Menanggapi
potensi terpendam kakaknya, Adi Pernana mengaku terkejut karena kemampuan
kakaknya tersebut baru diketahuinya saat menjadi WBP di Lapas Batang.
“Saya
nggak nyangka kakak saya bisa buat kreasi kayak gitu, padahal dari dulu nggak
punya bakat sama sekali,” tuturnya.
Sebagai
adik, ia hanya memberi dukungan untuk mengembangkan rencana bisnis kakaknya
tersebut. Nanti kalau sudah bebas mau bisnis bareng kakak buat memproduksi
miniatur kapal pinisi dan dipromosikan lewat aplikasi Tik Tok.
Sementara
itu, Kepala Lapas Kelas IIB Batang Nurhamdan membenarkan, kreativitas para WBP
hingga mampu menghasilkansebuah karya, adalah hasil binaan Seksi Pembinaan
Narapidana /Anak Didik Kegiatan Kerja.
“Di
antaranya kami membina potensi para WBP, salah satunya pembuatan miniatur kapal
pinisi,” terangnya.
Ide
tersebut tercetus karena melihat potensi kayu jati yang melimpah di Kabupaten
Batang, sehingga limbah yang tersisa diolah kembali menjadi karya yang estetik.
“Limbahnya
kami ambil dari sisa mebel di sekitar Lapas, dan area Batang,” jelasnya.
Saat
ini produksi hanya jika ada pemesanan saja, seperti belum lama ini dua buah
karya WBP dikirim ke Lapas Pemuda Tangerang.
“Alhamdulillah
kemarin kami mengirim dua miniatur kapal pinisi untuk mengikuti ajang Bazar
Produk WBP,” ujar dia. (MC Batang, Jateng/Heri/Jumadi)