Home / Berita / Pendidikan dan Latihan / TANAMKAN PEMAHAMAN ALQURAN, IPARI TERAPKAN METODE LIVING QURAN

Berita

Tanamkan Pemahaman Alquran, IPARI Terapkan Metode Living Quran

Batang - Ragam kegiatan Islami sengaja dilakukan pelajar SMK Negeri 1 Batang (Skansa), sebagai upaya meningkatkan ketaqwaan selama Ramadan. Dengan menggelar even Ramadan Odyssey menggandeng Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia (IPARI), untuk meningkatkan kualitas pemahaman Alquran.

Batang - Ragam kegiatan Islami sengaja dilakukan pelajar SMK Negeri 1 Batang (Skansa), sebagai upaya meningkatkan ketaqwaan selama Ramadan. Dengan menggelar even Ramadan Odyssey menggandeng Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia (IPARI), untuk meningkatkan kualitas pemahaman Alquran.

Beberapa kegiatan yang diintensifkan, diantaranya Eksplorasi Ramadan, Kalam Ramadan, Tilawah Alquran dan Tausiyah yang disampaikan langsung para Penyuluh Agama dari KUA Kecamatan Batang.

Ketua Pimpinan Daerah Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia (IPARI), Almukaromah menerangkan pelajar dilatih mencintai dan memahami Alquran lewat cara yang lebih menarik. Metode Living Quran dipilih agar anak mampu memahami Alquran secara menyenangkan dan sederhana, untuk diterapkan dalam keseharian.

“Mereka kami ajarkan untuk meneladani akhlak para Nabi melalui ayat-ayat Alquran. Serta memahami ayat-ayat pendek bertema akhlak yang diartikan dengan isyarat tangan dalam waktu singkat,” katanya, saat ditemui di lapangan Skansa Batang, KAbupaten Batang, Jumat (14/3/2025)

Almukaromah memahami, gen z amat dekat dengan teknologi gawai, salah satunya dalam melafalkan ayat-ayat Alquran secara digital.

“Tidak mengapa jika anak mau membaca Alquran digital, asalkan tidak dibuka/dibaca di kamar mandi misalnya,” jelasnya.

Metode ini dimanfaatkan oleh para Penyuluh Agama untuk mengedukasi pelajar agar mengambil hikmah yang terkandung di Alquran dalam memahami kehidupan remaja.

“Contohnya ada ayat tentang larangan perundungan, yakni janganlah saling mengejek satu kelompok dengan kelompok lainnya,” tegasnya.

Sementara itu, Waka Kesiswaan Skansa Amirul Mukminin mengatakan, tujuan utama digelarnya even tersebut agar anak didik memiliki kualitas keimanan dan ketaqwaan yang lebih baik dari sebelumnya.

“Tantangan gen z saat ini beragam, mulai dari bahaya penyalahgunaan gawai, pergaulan bebas dan perundungan. Maka kami berupaya meningkatkan kecintaan mereka terhadap Islam lewat paparan materi kekinian dari nara sumber,” terangnya.

Para nara sumber sengaja menyampaikan materi dengan metode kekinian agar lebih menarik dan mudah diterima gen z yang berkarakter adaptif terhadap sebuah perubahan zaman. (MC Batang, Jateng/Heri/Sri Rahayu)