Home / Berita / Pendidikan dan Latihan / BANJIR RENDAM SEKOLAH DI BATANG, DISDIKBUD NYATAKAN KESELAMATAN SISWA LEBIH PRIORITAS

Berita

Banjir Rendam Sekolah di Batang, Disdikbud Nyatakan Keselamatan Siswa Lebih Prioritas

Batang Hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Batang Kota sepanjang Rabu (29/2/2025) menyebabkan banjir di sejumlah titik. Akibatnya, belasan sekolah terpaksa menghentikan kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah dan beralih ke pembelajaran jarak jauh pada Kamis (30/1/2025).

Batang Hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Batang Kota sepanjang Rabu (29/2/2025) menyebabkan banjir di sejumlah titik. Akibatnya, belasan sekolah terpaksa menghentikan kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah dan beralih ke pembelajaran jarak jauh pada Kamis (30/1/2025).

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Batang Bambang Suryantoro S mengungkapkan, bahwa kondisi banjir yang merendam beberapa lingkungan sekolah memaksa pihaknya mengambil keputusan tersebut demi keselamatan para siswa dan tenaga pendidik.

“Dari laporan kami, ada sekitar 12 sekolah yang terdampak. Beberapa diantaranya sudah tergenang banjir sejak semalam, sehingga langsung meliburkan diri. Ada juga sekolah yang terpaksa memulangkan siswa karena kondisi tidak memungkinkan untuk belajar di sekolah,” katanya saat ditemui di Disdikbud Batang, Kabupaten Batang, Kamis (30/1/2025).

Berdasarkan data yang diterima Disdikbud Batang, terdapat 13 sekolah yang menerapkan pembelajaran dari rumah, yaitu SDN Karangasem 5, SDN Karangasem 11, SDN Denasri Kulon 2, SDN Klidanglor, SDN Karangasem 1, SDN Karangasem 2, SDN Karangasem 3, SDN Karangasem 8, SDN Karangasem 9, SDN Kauman 7, SDN Proyonanggan 5, SDN Proyonanggan 9, serta SMPN 9 Batang.

Bambang menegaskan bahwa, keputusan sekolah untuk memberlakukan pembelajaran dari rumah telah dilaporkan ke Disdikbud Batang dan mendapatkan persetujuan.

“Kami memahami keputusan sekolah untuk melindungi siswa. Belajar dari rumah atau daring adalah solusi terbaik dalam kondisi seperti ini. Kami berharap para orang tua dapat memahami situasi ini dan turut mendampingi anak-anak belajar dari rumah,” jelasnya.

Sejak memasuki musim hujan, Disdikbud Batang telah memberikan imbauan kepada seluruh SD dan SMP untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapan menghadapi bencana.

“Jika terjadi bencana seperti banjir, prioritas utama adalah keselamatan anak dan guru. Selanjutnya, baru sarana dan prasarana, serta aspek teknologi informasi (IT). Maka, jika ada sekolah yang meliburkan diri atau memulangkan siswa, itu semata-mata demi keselamatan mereka. Kebijakan ini sudah kami tetapkan sejak awal,” tegasnya.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala SDN Proyonanggan 5 Batang Hartono menjelaskan, bahwa keputusan untuk menerapkan pembelajaran dari rumah diambil setelah mempertimbangkan kondisi lingkungan sekolah yang tergenang banjir.

“Kami terus memantau kondisi sejak Subuh melalui grup komunikasi sekolah. Dari pantauan CCTV dan laporan penjaga sekolah, halaman sekolah tergenang air, dan akses jalan terendam hingga setinggi lutut,” terangnya.

Dengan kondisi tersebut, kami sepakat untuk menerapkan pembelajaran dari rumah (BDR). Sementara itu, para guru tetap hadir ke sekolah untuk memberikan tugas kepada siswa melalui pembelajaran jarak jauh.

“Keputusan ini diambil dengan mempertimbangkan faktor keselamatan siswa dan tenaga pengajar, mengingat cuaca ekstrem yang disertai hujan deras dan angin kencang masih berpotensi terjadi dalam beberapa hari ke depan,” pungkasnya. (MC Batang, Jateng/Edo/Jumadi)