Mampu Hemat Uang Saku, Pelajar Dukung Penuh MBG
Batang - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang hingga saat ini masih dipersiapkan oleh pemerintah melalui Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), memunculkan beragam harapan baik dari para pelajar maupun pendidik. Secara finansial, para pelajar mendukung penuh program tersebut, pasalnya dapat menghemat uang saku setiap harinya.
Batang - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang hingga saat ini masih dipersiapkan oleh pemerintah melalui Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), memunculkan beragam harapan baik dari para pelajar maupun pendidik. Secara finansial, para pelajar mendukung penuh program tersebut, pasalnya dapat menghemat uang saku setiap harinya.
Respons
positif, salah satunya dituturkan oleh Nayswa Zalfa Artalita. Ia mendukung
rencana diluncurkannya program MBG karena membantu para siswa, utamanya bagi
mereka yang termasuk keluarga ekonomi menengah ke bawah.
“Biasanya
juga teman-teman jarang sarapan dari rumah karena kadang mual, paling minum
susu, sarapannya nanti di sekolah. Kalau besok ada makan gratis, pinginnya
pakai lauk ayam bakar atau goreng ada sambalnya, terus sayur ditumis, buahnya
semangka,” katanya, saat ditemui di halaman SMPN 3 Batang, Kabupaten Batang,
Kamis (9/1/2025).
Terkait
menu susu, Nayswa tak mempermasalahkan jika diberikan secara terjadwal. “Nggak
papa sih, kalau minum susunya semingu tiga kali, yang penting itu sudah menu
sehat. Pinginnya makan gratisnya diberikan setiap hari dan konsisten,” tuturnya.
Sementara
itu, Kepala SMPN 3 Batang Budiyatmaka mengapresiasi program tersebut karena
membantu anak didiknya memiliki tubuh yang lebih bugar, dengan menu sehat yang
dikonsumsi setiap hari di sekolah.
“Biasanya
banyak anak didik kami yang jarang sarapan dari rumah. Program ini sangat
membantu anak lebih sehat dan meringankan perekonomian orang tua karena gratis,”
jelasnya.
Menyikapi
realisasi program tersebut, Budiyatmaka memastikan segala persiapan telah
dilakukan, seperti tempat transit makanan hingga tempat membersihkan wadah
makan.
“Ketika
makanan datang jam 9 pagi, ditempatkan di aula, ditata sesuai urutan kelas,
ketika jam istirahat anak mengambil dan makan di kelas,” terangnya.
Di
sisi lain, pihak sekolah memamahi, bahwa kemungkinan ada anak-anak yang
pantangan terhadap makanan tertentu akan didata, untuk disampaikan ke pihak
katering. Agar diberikan menu pengganti, sehingga tetap menyantap makanan sehat
yang sesuai keinginan anak.
“Terkait sisa makanan pihak sekolah telah menyiapkan tempat khusus agar tidak menumpuk. Kami sudah siapkan tempat pengolahan, agar tidak menjadi sampah makanan,” ujar dia. (MC Batang, Jateng/Heri/Jumadi)