Salurkan Zakat, Baznas Batang Berdayakan Ekonomi Mualaf
Batang - Badan Amil dan Zakat Nasional (Baznas) Batang bersama Unit Pengumpul Zakat (UPZ) mentasarufkan zakat kepada 19 mualaf sebagai wujud perhatian secara ekonomi. Bantuan yang diberikan berupa modal dikarenakan mayoritas merupakan para pelaku usaha.
Batang - Badan Amil dan Zakat Nasional (Baznas) Batang bersama Unit Pengumpul Zakat (UPZ) mentasarufkan zakat kepada 19 mualaf sebagai wujud perhatian secara ekonomi. Bantuan yang diberikan berupa modal dikarenakan mayoritas merupakan para pelaku usaha.
Wakil
Ketua Bidang Keuangan dan Pelaporan Baznas Batang Slamet Siswadi mengatakan,
bantuan modal ini menjadi sarana pendekatan agar para mualaf makin bersemangat
untuk mendalami Islam. "Orang yang fakir itu biasa dekat dengan kekufuran.
Makanya sentuhan dari Baznas
“Bukan
sembako, tapi bantuan modal usaha sebesar Rp2 juta,” katanya, saat ditemui di
Aula Kecamatan Tulis, Kabupaten Batang, Kamis (21/11/2024).
Slamet
menerangkan, sebagian besar dari mereka sebelumnya adalah muslim, namun karena
alasan ekonomi, maka beralih ke agama lain. “Mayoritas mereka mengikuti agama
lain saat jadi petani bunga melati,” ungkapnya.
Yang
paling menyentuh hati, adalah pengurus rumah ibadah lain di Ponowareng, kini
telah kembali memeluk Islam. “Sebelumnya dari kecil Pak Yaman ini muslim, tapi
karena alasan ekonomi, beralih ke keyakinan lain. Alhamdulillah sekarang beliau
di usai 72 telah kembali memeluk Islam,” tuturnya.
Ketua
Rumah Mualaf Batang Hijroh Saputro, keberadaan Rumah Mualaf di Batang masih
beberapa bulan, namun dengan kebersamaan yang dibangun oleh Baznas, makin
meneguhkan semangat untuk memberikan pendampingan bagi para mualaf.
Salah
satu mualaf, Yaman 72 tahun mengaku kembali memeluk Islam karena di usia yang
kian renta ini makin menebalkan kesadaran akan agama yang benar.
“Saya
sudah tua, kalau tidak kembali lagi ke Islam, bagaimana nanti kalau saya mati.
Saya pingin ketika saya mati nanti dalam keadaan muslim dan khusnul khotimah,” ujar
dia.
Sebelumnya,
di tahun 1965 pria yang setiap harinya berprofesi sebagai pembuat kandang ayam
ini berpindah keyakinan dari Islam menjadi penganut agama lain. Dan karena
berbagai pertimbangan akhirnya ia bersama sang istri memutuskan untuk kembali
menjadi pengikut Rasulullah.
“Ini
dapat modal bisa buat nambahi produksi kandang ayam berbahan bambu. Kalau
masalah ibadah kami dibimbing sama petugas penyuluh agama,” pungkasnya. (MC
Batang, Jateng/Heri/Jumadi)