Home / Berita / Kegiatan Keagamaan / MUALAF DI BATANG BUTUH PENDAMPINGAN RUMAH MUALAF

Berita

Mualaf di Batang Butuh Pendampingan Rumah Mualaf

Batang - Berjuang sebagai seorang mualaf, bagi Vincensius Widi Wahyudi tidaklah mudah, karena membutuhkan pendampingan intensif. Baginya meski telah tiga tahun memeluk Islam, masih banyak pengetahuan seputar akidah dan hukum dalam beribadah, yang belum dipahaminya secara menyeluruh.

Batang - Berjuang sebagai seorang mualaf, bagi Vincensius Widi Wahyudi tidaklah mudah, karena membutuhkan pendampingan intensif. Baginya meski telah tiga tahun memeluk Islam, masih banyak pengetahuan seputar akidah dan hukum dalam beribadah, yang belum dipahaminya secara menyeluruh.

Vincensius Widi Wahyudi mengatakan, perpindahan keyakinan dari Katolik ke Islam dikarenakan mengikuti kepercayaan istri keduanya yang seorang muslimah. Sempat mengalami perdebatan dengan keluarga besarnya yang merupakan Katolik yang taat, namun karena kuatnya tekad, akhirnya mendapatkan restu dari keluarga besarnya.

“Sebagai mualaf tentu masih harus banyak belajar dan dari awal masuk Islam, cuma dapat pembelajaran dari teman dan keluarga istri. Pinginnya sih ada diskusi khusus sama kyai atau ulama yang paham hukum Islam,” katanya, usai menerima pentasarufan zakat dari Baznas, di Aula Kecamatan Tulis, Kabupaten Batang, Kamis (21/11/2024).

Terkait ibadah khususnya ketika tiba waktunya salat Subuh, pria yang akrab disapa Widi ini mengaku mengalami kesulitan untuk bangun pagi hari.

“Ya untuk salat Subuh, masih bolong-bolong sih. Tapi memang harus dipaksa sama istri, jadi bisa salat, walaupun terkadang kesiangan,” jelasnya.

Widi mengharapkan, dari pihak penyuluh agama menggelar diskusi atau dialog agar bisa menjawab berbagai pertanyaan seputar Islam.

“Kalau ada kesempatan, saya mau tanya bagaimana cara mendoakan ibu saya yang seorang Katolik itu, yang beberapa tahun lalu sudah meninggal dan masih banyak lagi,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua Rumah Mualaf Batang Hijroh Saputro mengatakan, para mualaf memang sebaiknya mendapatkan pendampingan khusus dalam mendalami ajaran Rasulullah secara benar. Meskipun Rumah Mualaf di Batang baru saja terbentuk beberapa bulan lalu, namun para mualaf tidak perlu cemas, karena pengurus Rumah Mualaf tersebar di tiap kecamatan.

“Kami akan mendampingi terkait urusan keagamaan mereka, karena pengurus kami tersebar di tiap kecamatan. Sekarang ada 50 mualaf yang didominasi dari Kristen dan Budha untuk terus didampingi agar akidah mereka makin kuat,” ujar dia. (MC Batang, Jateng/Heri/Jumadi)