Usung Tema Buruh, MA Darussalam Raih Predikat Teater Terbaik
Batang - Gelaran Festival Drama Pelajar (FDP) yang digelar selama lima hari akhirnya berhasil menelurkan Teater Lentera dari MA Darussalam Subah sebagai juara umum untuk beberapa kategori hingga mampu meraih kembali piala bergilir untuk kedua kalinya. Mengusung judul "Pada Setiap Malam Malam Kami", yang mengisahkan kehidupan para buruh pabrik yang gajinya tak dibayarkan secara penuh, ternyata mampu memikat hati para juri, hingga menjadikannya juara umum.
Batang - Gelaran Festival Drama Pelajar (FDP) yang digelar selama lima hari akhirnya berhasil menelurkan Teater Lentera dari MA Darussalam Subah sebagai juara umum untuk beberapa kategori hingga mampu meraih kembali piala bergilir untuk kedua kalinya. Mengusung judul "Pada Setiap Malam Malam Kami", yang mengisahkan kehidupan para buruh pabrik yang gajinya tak dibayarkan secara penuh, ternyata mampu memikat hati para juri, hingga menjadikannya juara umum.
Pelatih
Teater Lentera Rizal Fikri mengatakan, cerita ini dipilih untuk dipentaskan
karena merupakan tema yang tepat untuk menyuarakan suara hati para buruh dengan
gaji yang belum dibayarkan secara penuh.
“Dari
beberapa naskah yang diusulkan panitia kami rasa, ini yang paling cocok,
terlebih mayoritas pemain kami adalah pelajar putri,” katanya, usai menerima
trofi bergilir, di Ballroom Hotel Dewi Ratih Batang, Kabupaten Batang, Jumat
(15/11/2024) malam.
Beberapa
penghargaan yang berhasil diraih yakni kategori artistik terbaik, penyaji
terbaik 1 dan trofi bergilir.
“Setelah
dinobatkan sebagai kelompok teater pelajar terbaik, bukan berhenti sampai di
sini, tapi justru kami harus berkarya dengan menggali potensi Batang lewat
dunia seni teater,” tegasnya.
Salah
satu pemeran dari Teater Lentera, Hilda siswi kelas XII MA Darussalam Subah mengungkapkan,
setelah tiga tahun bergabung menjadi pemain teater, mentalnya jauh lebih kuat,
kepercayaan dirinya lebih baik serta mampu mendalami berbagai karakter manusia
yang beragam.
“Dulu
sebelum main teater saya orangnya minder, tapi sejak ikut ekstrakurikuler
teater saya jauh lebih percaya diri. Alhamdulillah sekarang juara umum, semoga
kalau ada kesempatan bisa mengembangkan bakat seni teater ke kancah yang lebih
tinggi lagi, dengan peran antagonis,” jelasnya.
Menyikapi
prestasi para anggota teater pelajar, Ketua Dewan Kesenian Daerah Batang Ahmad
Suroso mengapresiasi karena merupakan bibit unggul yang patut didukung.
“Tidak
sampai di sini saja, prestasi yang mereka raih, tapi harus ada tindak lanjut
untuk mengeksplorasi potensi Kabupaten Batang lewat kemampuan berteater, yakni
memproduksi sebuah film bernuansa kearifan lokal Batang,” tegasnya.
Ahmad
Suroso mengharapkan, ke depan pemenang Festival Drama Pelajar bisa membuat film
tentang budaya suatu daerah di Kabupaten Batang secara detail.
“Contohnya
bisa tentang budaya Nyadran Gunung Silurah, yang punya akar budaya leluhur yang
kuat, bisa dibuat sebuah karya film yang sarat makna kultur sosial
kemasyarakatan,” tandasnya. (MC Batang, Jateng/Heri/Jumadi)