Home / Berita / Teknologi / EFISIENKAN ENERGI, PELAJAR BATANG RAKIT LAMPU TENAGA SURYA

Berita

Efisienkan Energi, Pelajar Batang Rakit Lampu Tenaga Surya

Batang - Usai menyandang Sekolah Adiwiyata, geliat pelajar SMAN 2 Batang dalam mengefisienkan energi makin kencang, dengan membuat sebuah lampu bersumber dari panel surya. Saat ini telah ada 15 unit lampu panel surya yang merupakan hasil karya pelajar kelas XII, dalam Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), yang tersebar di titik-titik potensial.

Batang - Usai menyandang Sekolah Adiwiyata, geliat pelajar SMAN 2 Batang dalam mengefisienkan energi makin kencang, dengan membuat sebuah lampu bersumber dari panel surya. Saat ini telah ada 15 unit lampu panel surya yang merupakan hasil karya pelajar kelas XII, dalam Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), yang tersebar di titik-titik potensial.

Kepala SMAN 2 Batang Sugeng mengatakan, lewat program P5, anak didik dilatih untuk menghemat energi listrik dengan membuat lampu bersumber dari panel surya.

“Ini buatan siswa-siswi kami secara berkelompok dan karyanya tersebar di taman, dan area sekolah yang membutuhkan penerangan,” katanya, saat ditemui di halaman SMAN 2 Batang, Kabupaten Batang, Senin (28/10/2024).

Cara kerja lampu panel surya dengan menyerap sinar matahari sejak pagi hingga sore atau ketika matahari terbenam. “Lampu baru bisa menyala saat petang atau pukul 18.00 dan padam pukul 06.00 WIB, dengan daya 5-10 watt,” jelasnya.

Ia mengapresiasi kreativitas anak didiknya karena mampu mengaplikasikan materi yang diajarkan guru dengan langsung mempraktikkannya.

“Ke depan akan ditingkatkan lagi dengan menambah daya pancarnya yang akan disinkronkan, sehingga bisa dimanfaatkan untuk hionik karena selama ini masih memanfaatkan listrik sekolah,” harapnya.

Perancang lampu panel surya, Sofyan dan Zaky menyampaikan, lampu tersebut merupakan hasil rakitan bersama rekan kelompok untuk memenuhi tugas P5 mapel Fisika.

“Ini menggunakan energi sinar matahari ditangkap oleh panel, lalu disimpan dalam baterai, lampunya disalurkan ke resistor, bisa menggunakan sensor maupun saklar,” terangnya.

Bahan baku menggunakan lampu bekas, panel surya yang dibeli secara online serta resistor dan lainnya dibeli dari toko peralatan listrik.

“Biaya totalnya Rp350 ribu yang merupakan iuran dari teman-teman kelompok, dengan waktu perakitan selama sepekan,” ungkapnya.

Keduanya mendukung penuh jika seluruh lampu berbahan listrik dimodifikasi menggunakan sinar matahari yang kekuatannya tidak terbatas.

“Ini baru pertama kali buat lampu panel surya, mungkin nanti akan membuat lampu yang kegunaannya lebih besar, agar bisa menghemat banyak energi,” tandasnya. (MC Batang, Jateng/Heri/Sri Rahayu)