Tekan Angka TPT, Pemkab Batang Dukung Optimalisasi Bursa Kerja
Batang Pemerintah Kabupaten Batang berupaya menekan angka Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT), dengan mengoptimalkan bursa kerja di seluruh institusi pendidikan khususnya SMK. Penjabat (Pj) Bupati Batang Lani Dwi Rejeki mengharapkan, lewat bursa kerja yang intens dibuka, nantinya memudahkan akses informasi pencari kerja menemukan pekerjaan sesuai kompetensinya.
Batang
Pemerintah Kabupaten Batang berupaya menekan angka Tingkat Pengangguran
Terbuka (TPT), dengan mengoptimalkan bursa kerja di seluruh institusi
pendidikan khususnya SMK. Penjabat (Pj) Bupati Batang Lani Dwi Rejeki
mengharapkan, lewat bursa kerja yang intens dibuka, nantinya memudahkan akses
informasi pencari kerja menemukan pekerjaan sesuai kompetensinya.
Lani
menerangkan, selain menjadi langkah tepat untuk menurunkan angka TPT, juga
sebagai upaya untuk mengetahui data terkini terkait angka pasti pengangguran di
Kabupaten Batang.
“Angka
pastinya berapa, penyebabnya apa, itu bisa diketahui. Kalau bisa bagi mereka
yang tidak melanjutkan, kita buka kesempatan kerja seluas-luasnya karena di
Batang banyak peluang,” katanya, saat meninjau stan bursa kerja, yang
diinisiasi oleh SMK PGRI, di Gedung Guru Batang, Kabupaten Batang, Rabu
(23/10/2024).
Direktorat
SMK Dirjen Pendidikan Vokasi, Kemendikbud Ristek Panca Waluyo menegaskan,
alumnus SMK yang didominasi gen z justru lebih berpotensi untuk mengembangkan
karir di bidang kewirausahaan.
“Lambat
laun sebagian besar pekerjaan akan digerakkan secara digital, jadi bagi lulusan
SMK yang sudah terlatih bisa buka lapangan kerja sendiri yang bisa dilakukan di
mana pun mereka suka, tanpa terbatas ruang dan waktu,” jelasnya.
Beberapa
cabang pekerjaan yang berpotensi untuk dikembangkan di antaranya, makanan dan
minuman, tekstil, otomotif, elektronik, farmasi dan kesehatan yang manjadi
fokus industri 4.0.
Sementara
itu, Kepala Disnaker Batang Rahmat Nurul Fadilah mengupayakan agar TPT di
Kabupaten Batang terus mengalami penurunan dari 6,06 persen menjadi 5 persen.
“Langkah
nyatanya kami tidak hanya fokus ke sektor formal seperti perusahaan-perusahaan
besar saja, tapi informal juga kami kejar dengan menggerakkan bidang
kewirausahaan maupun sektor padat karya yang membutuhkan tenaga kerja lokal,” terangnya.
Kepala
SMK PGRI Eliana Dwi Kurnia mengatakan, sebanyak 20 perusahaan dan 6 perguruan
tinggi berpartisipasi dengan membuka peluang kerja maupun pendidikan lanjutan
bagi warga lokal maupun kabupaten/kota tetangga. Program ini terwujud berkat
dukungan dari Direktorat SMK.
“Ada
200 peluang kerja yang dibuka, waktunya hanya sehari ini saja. Semoga kami bisa
membantu menurunkan angka TPT, secara bertahap dan anak-anak kami serta
masyarakat makin mudah mengakses pekerjaan yang sesuai,” ujar dia. (MC Batang,
Jateng/Heri/Jumadi)