Penataan Wajah Kota Batang Fokus pada Estetika Tanpa Abaikan Pedagang
Batang - Penataan wajah Kota Batang mendapat perhatian ketat dari Penjabat (Pj) Bupati Batang Lani Dwi Rejeki. Proyek fisik yang melibatkan renovasi di sekitar alun-alun serta penataan dua ruas jalan utama, Jalan Jendral Sudirman dan Jalan Yos Sudarso menjadi fokus utama untuk mempercantik pusat kota sekaligus menjaga keberlangsungan aktivitas ekonomi masyarakat.
Batang
- Penataan wajah Kota Batang mendapat perhatian ketat dari Penjabat (Pj) Bupati
Batang Lani Dwi Rejeki. Proyek fisik yang melibatkan renovasi di sekitar
alun-alun serta penataan dua ruas jalan utama, Jalan Jendral Sudirman dan Jalan
Yos Sudarso menjadi fokus utama untuk mempercantik pusat kota sekaligus menjaga
keberlangsungan aktivitas ekonomi masyarakat.
“Dua
paket proyek fisik ini penting, terutama dalam penataan wajah kota. Alun-alun
sudah ditata ulang, sementara Jalan Jendral Sudirman dan Jalan Yos Sudarso juga
mengalami perbaikan. Tujuannya tentu saja untuk membuat kota ini terlihat lebih
estetik dan rapi,” kata Pj Bupati Batang Lani Dwi Rejeki saat meninjau langsung
progres tersebut di Jl Yos Sudarso Batang, Kabupaten Batang, Selasa (15/10/2024).
Proyek
penataan Jalan Jendral Sudirman dimulai sejak kontrak ditandatangani pada 27
Mei 2024 dengan nilai Rp2,7 miliar. Hingga kini, proyek ini telah mencapai
99,64% dari rencana 97,80%. Pekerjaan Jalan Jendral Sudirman sudah hampir
selesai. SPK-nya sampai 26 Oktober 2024, dan kami harap semuanya bisa rampung
tepat waktu.
Sementara
itu, penataan Jl Yos Sudarso dengan anggaran Rp2,85 miliar baru mencapai 60,74%
dari rencana 57,12%. Meski demikian, tidak ada keterlambatan dalam pengerjaan
proyek ini, dan ditargetkan selesai pada 20 November 2024,” jelasnya.
Pekerjaan
di kedua ruas jalan ini mencakup perapihan trotoar, penggantian dengan material
baru, serta penambahan fasilitas seperti lampu jalan, payung dekoratif, dan
ornamen batu.
“Trotoar
yang lama diganti baru, lengkap dengan fasilitas pendukung seperti lampu dan
bola-bola batu untuk memperindah kota. Selain itu, kami juga menata pedagang
yang sebelumnya kurang tertib agar kawasan ini terlihat lebih rapi,” terangnya.
Lani
juga menekankan, pentingnya penertiban Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berdagang
di trotoar. Menurutnya, pendekatan humanis diutamakan dalam proses penertiban
ini.
“Kami
sudah mensosialisasikan kepada para pedagang sejak sebelum pembangunan dimulai,
bahwa akan ada perubahan. Mereka juga sudah menyanggupi untuk mengikuti aturan.
Kami tidak ingin ada tindakan paksaan, tetapi tetap mencari solusi yang baik
untuk semua pihak,” tegasnya.
Selain
itu, Lani meminta Disperindagkop dan Satpol PP untuk mengawasi pelaksanaan
penertiban ini, termasuk jadwal jam tayang bagi para pedagang.
“Kami
ingin pedagang tertib dalam menjaga barang-barang dagangannya. Setelah jam
berdagang selesai, barang-barang harus dirapikan dan tidak ditinggal di
trotoar. Jika ada yang masih melanggar, Satpol PP yang akan menertibkan,” imbuhnyanya.
Dalam
peninjauan tersebut, Lani juga mengungkapkan rencananya untuk merapikan deretan
ruko di Jalan Jendral Sudirman yang terlihat kumuh dan sebagian tidak dihuni.
“Kami
sedang mempertimbangkan Lomba mural untuk memperindah area ruko-ruko ini agar
tidak terlihat kumuh. Ini adalah bagian dari upaya mempercantik wajah kota,
sehingga lebih nyaman dan ramah lingkungan,” ujar dia.
Lani
berharap, penataan wajah Kota Batang tidak hanya memperindah tampilan kota
tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya para pedagang kaki
lima.
“Penataan ini menggunakan
dana APBD dan kami ingin semuanya berjalan dengan baik, tanpa mengesampingkan
para pedagang yang mencari nafkah di sini,” pungkasnya. (MC Batang,
Jateng/Edo/Jumadi)