Deteksi Terindikasi TB, Dinkes Jateng Gunakan X-Ray
Batang Pemerintah Provinsi Jawa Tengah secara intens berupaya mendeteksi warga yang terindikasi Tuberkulosis (TB), dengan menyasar berbagai usia, demi meminimalisir penularan. Pengecekan dilakukan petugas kepada terindikasi TB menggunakan alat X-Ray atau Sinar-X, agar mudah menemukan penderita, sehingga segera dilakukan pengobatan lanjutan.
Batang
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah secara intens berupaya mendeteksi warga yang
terindikasi Tuberkulosis (TB), dengan menyasar berbagai usia, demi
meminimalisir penularan. Pengecekan dilakukan petugas kepada terindikasi TB
menggunakan alat X-Ray atau Sinar-X, agar mudah menemukan penderita, sehingga
segera dilakukan pengobatan lanjutan.
Petugas
TB Dinkes Jateng Rini Kusmasari mengatakan, warga yang terindikasi TB akan
dipastikan kondisinya menggunakan alat X-Ray. Apabila terindikasi positif TB
segera dilakukan Tes Cepat Molekuler (TCM), namun jika sebaliknya atau tidak
tertular TB, pihak keluarga disarankan untuk Terapi Pencegahan Tuberkulosis
(TPT).
“Dalam
skrining ini akan dilakukan enam tahapan, yakni pendaftaran dan pengukuran
tinggi dan berat badan, skrining, pengambilan dahak dan skin tes, pemeriksaan
menggunakan X-Ray, pembacaan hasil pemeriksaan X-Ray, dan pelaporan dengan
Sistem Informasi TB (SITB),” terangnya, saat ditemui, di Pendapa Kecamatan
Batang, Kabupaten Batang, Selasa (1/10/2024).
Dari
hasil data, terdapat 50 ribu warga yang terindikasi TB tersebar di 35
kabupaten/kota di Jateng. Target Pemprov harus menemukan 90 persen terindikasi
TB, alhamdulillah sampai tri bulan ketiga sudah menemukan 65 persen penderita.
Manajer
Pelayanan Penunjang Rumah Sakit Paru Dr. Ario Wirawan Haminto menerangkan,
proses pendeteksian TB terhadap mereka yang terindikasi, menggunakan alat X-Ray
Portable, sehingga pemeriksaan dapat dilakukan lebih fleksibel.
“Jika
umumnya foto rontgen di ruangan khusus, namun karena menggunakan teknologi
terbaru, pemeriksaan bisa dilakukan di luar ruangan dengan tingkat radiasi
tertentu, agar tetap aman,” jelasnya.
Alat
X-Ray yang merupakan hibah dari Pemerintah Uni Emirat Arab dilengkapi dengan
teknologi AI, sehingga secara sistem dapat membaca data dari pasien, tergolong
terduga atau sebaliknya.
“Saat
ini Indonesia menempati peringkat kedua di dunia untuk penderita TB, maka perlu
dilakukan skrining agar penderita TB diketahui sejak dini, untuk menjalani
pemeriksaan lanjutan,” tegasnya.
Sementara
itu, Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinkes Batang,
Muhammad Wahyudi A menerangkan, Dinkes Batang memanfaatkan momentum ini untuk
meningkatkan intensitas pendeteksian warga yang terindikasi TB.
“Kami
fokus dengan menghadirkan mereka yang setiap harinya kontak langsung dan
serumah dengan penderita,” tuturnya.
Pemeriksaan
intensif menggunakan X-Ray dioptimalkan bagi terduga yang belum diperiksa dan
belum bisa mengeluarkan dahak.
“Program
ini kami manfaatkan untuk memastikan kondisi terduga, terbebas dari TB atau
tidak,” ungkapnya.
Selama
beberapa hari, Dinkes bekerja sama dengan pihak terkait melakukan pemeriksaan
dengan menyasar empat titik di Kabupaten Batang yang rawan terindikasi
penularan TB.
“Diantaranya
Kecamatan Batang, Blado, Subah dan Limpung, dengan target 1.800 sasaran dan
telah terdata sebanyak 1.050 sasaran hingga September 2024,” ujar dia. (MC
Batang, Jateng/Heri/Jumadi)