Proyek Inovatif Mahasiswa KKN UNDIP untuk Meningkatkan Citra Desa
Batang - Universitas Diponegoro (Undip) Semarang selalu menunjukkan komitmennya dalam pengabdian kepada masyarakat melalui pelaksanaan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang secara rutin diadakan setiap tahun. Program ini merupakan salah satu bentuk implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, yang menekankan pentingnya kontribusi nyata mahasiswa dalam pembangunan masyarakat.
Batang - Universitas Diponegoro (Undip)
Semarang selalu menunjukkan komitmennya dalam pengabdian kepada masyarakat
melalui pelaksanaan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang secara rutin diadakan
setiap tahun. Program ini merupakan salah satu bentuk implementasi Tri Dharma
Perguruan Tinggi, yang menekankan pentingnya kontribusi nyata mahasiswa dalam
pembangunan masyarakat.
Mahasiswa
program studi antropologi sosial Desita Eka Anjani merupakan mahasiswa KKN Tim
II Undip 2024 berhasil menyelesaikan program kerja pembuatan booklet profil
Desa Tragung dan melakukan penyerahan Booklet Profil tersebut kepada Kepala
Desa Tragung Wanuri.
“Program
kerja pembuatan Booklet Profil Desa Tragung ini dilaksanakan dengan tujuan
untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang potensi yang dimiliki Desa
Tragung serta mempromosikan desa kepada masyarakat luas, baik di dalam maupun
di luar wilayah desa,” katanya saat ditemui di Balai
Desa Tragung, Kecamatan Kandeman, Kabupaten Batang, Jumat (16/8/2024).
Selain
itu, booklet profil desa menyediakan informasi yang lengkap dan terpadu tentang
desa, sehingga memudahkan pihak-pihak yang membutuhkan informasi tersebut,
seperti peneliti, akademisi, maupun pengunjung.
“Pembuatan
booklet ini mencakup informasi lengkap mengenai Desa Tragung, mulai dari
sejarah desa, data kependudukan, struktur organisasi desa, potensi sumber daya,
sarana dan prasarana desa, hingga budaya dan tradisi yang masih dilestarikan
oleh masyarakat,” jelasnya.
Desita
Eka juga menyebutkan bahwa, proses pembuatan booklet ini melibatkan beberapa
tahapan, mulai dari perencanaan konsep dan desain, pengumpulan data, penyusunan
konten, hingga tahap akhir yaitu pencetakan dan distribusi booklet. Mahasiswa
juga bekerja sama dengan pemerintah desa dan perangkat desa setempat untuk
memastikan bahwa informasi yang dimasukkan dalam booklet akurat dan relevan.
Ia
berharap, Booklet profil Desa Tragung ini dapat menjadi media promosi yang
efektif dalam menarik perhatian wisatawan dan investor, serta memperkuat
identitas desa di tengah era digital saat ini.
Selain
membuat booket profil desa, ia juga membuat sebuah buku asal usul Desa Tragung.
Proses pembuatan buku ini dimulai dengan pengumpulan data dari berbagai sumber,
termasuk wawancara mendalam dengan para tokoh masyarakat dan sesepuh desa yang
dianggap memiliki pengetahuan luas tentang sejarah desa.
“Dalam
perjalanan pengumpulan informasi, menemukan berbagai cerita menarik yang
mengisahkan tentang awal mula berdirinya desa, peristiwa-peristiwa penting yang
membentuk identitas desa, serta berbagai tradisi dan budaya yang diwariskan
secara turun-temurun,” terangnya.
Semua
informasi ini, kemudian dikompilasi dengan seksama dan disusun menjadi narasi
yang mudah dipahami, dengan harapan dapat menjadi bahan bacaan yang menarik
sekaligus informatif bagi masyarakat luas.
Kepala
Desa Tragung Wanuri menyampaikan, rasa terima kasih yang mendalam kepada para
mahasiswa yang telah berupaya mendokumentasikan sejarah desa.
“Buku
ini akan menjadi aset berharga bagi desa kami, sebagai pengingat tentang
asal-usul dan jati diri yang harus selalu dijaga dan dihormati,” ungkapnya.
Wanuri
berharap, pembuatan buku sejarah asal-usul Desa Tragung ini dapat menjadi
referensi penting tidak hanya bagi warga desa, tetapi juga bagi akademisi dan
peneliti yang tertarik dengan sejarah dan budaya lokal.
“Selain itu, buku ini
juga diharapkan dapat meningkatkan rasa kebanggaan masyarakat, terutama
generasi muda, terhadap warisan leluhur mereka,” ujar dia. (MC Batang,
Jateng/Jumadi/Sri Rahayu)