Transparansi Pengadaan Barang dan Jasa, Pj Bupati Batang Terima Dua Penghargaan Blangkon Award 2024
Surakarta - Dalam perhelatan bergengsi yang diadakan di, Penjabat (Pj) Bupati Batang Lani Dwi Rejeki, kembali menorehkan prestasi gemilang dengan menerima dua penghargaan dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Penghargaan ini diraih berkat implementasi sukses aplikasi belanja online, e-Blangkon Jateng, yang memudahkan pengadaan barang dan jasa di Kabupaten Batang.
Surakarta -
Dalam perhelatan bergengsi yang diadakan di, Penjabat (Pj) Bupati Batang Lani
Dwi Rejeki, kembali menorehkan prestasi gemilang dengan menerima dua
penghargaan dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Penghargaan ini diraih berkat
implementasi sukses aplikasi belanja online, e-Blangkon Jateng, yang memudahkan
pengadaan barang dan jasa di Kabupaten Batang.
E-Blangkon, singkatan
dari Belanja Langsung Toko Online, adalah inovasi yang diinisiasi oleh
Pemerintah Jawa Tengah. Aplikasi ini merupakan sistem pengadaan barang/jasa
yang terintegrasi secara elektronik, mempromosikan transparansi dan
akuntabilitas dalam setiap transaksi.
“Penerimaan penghargaan
ini menjadi bukti bahwa pengadaan barang dan jasa melalui e-Blangkon di
Kabupaten Batang sangat transparan dan akuntabel,” kata Pj Bupati Batang Lani
Dwi Rejeki usai menerima penghargaan di Gedung Edutorium UMS Surakarta, Selasa (6/8/2024).
Penghargaan yang diterima
adalah Blangkon Award dan penghargaan untuk Kematangan Unit Kerja Pengadaan
Barang/Jasa (UKPBJ) Level 3 dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Lani menambahkan bahwa
tujuan e-Blangkon adalah memberikan kemudahan dan peluang usaha bagi usaha
kecil, mikro, dan koperasi dalam pasar pengadaan barang/jasa pemerintah. Selain
itu, e-Blangkon juga mendorong UMKM untuk Go Digital, membuat pengadaan lebih
inklusif, serta meningkatkan penggunaan produksi dalam negeri.
“Keberhasilan meraih
penghargaan ini tidak lepas dari peran semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD)
di Kabupaten Batang, khususnya Bagian UKPBJ Setda yang intens melakukan
sosialisasi, edukasi, dan pelatihan pemanfaatan pengadaan barang dan jasa
melalui aplikasi e-Blangkon kepada masyarakat dan pelaku usaha di Kabupaten
Batang,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala
Bagian UKPBJ Setda Batang Tatang Sontani menjelaskan, bahwa Kabupaten Batang
meraih dua penghargaan sekaligus. Penghargaan pertama adalah kategori
Pemerintah kabupaten/kota terbaik yang tergabung dalam program Blangkon Jateng.
Sedangkan penghargaan kedua adalah kategori Kematangan UKPBJ Level 3 Proaktif.
“Adapun indikator tata
kelola pengadaan 2023, untuk indikator pemanfaatan sistem pengadaan di tahun
2023 mencapai skornya mencapai 20,36. Selanjutnya 73,40 dengan rincian
indikator kualifikasi dan kompetensi sumberdaya manusia pengadaan barang dan
jasa mencapai 13,04. Dan indikator tingkat kematangan UKPBJ skornya 40,00,”
terangnya.
Dua Penghargaan Blangkon
Award 2024 ini salah satu indikatornya adalah memiliki jumlah paket pengadaan
barang dan jasa terbanyak hingga realisasi transaksinya.
Tatang juga memaparkan
data pengadaan barang dan jasa melalui e-Blangkon dari tahun 2021 hingga 2
Agustus 2024, yang nilai transaksinya sudah mencapai Rp104.052.940.216,00 dari
jumlah paket barang/jasa sebanyak 29.620 paket.
“Untuk tahun 2021, kita
belum menggunakan aplikasi e-Blangkon. Kita mulai sejak 2022 dengan jumlah 781
paket dan nilai transaksinya mencapai Rp5.768.138.509,00. Sedangkan tahun 2023,
dengan jumlah paket sebanyak 18.637, nilai transaksinya mencapai Rp63.850.613.373,00.
Tahun ini hingga 2 Agustus 2024, jumlah paketnya 10.202 dengan nilai transaksi
mencapai Rp34.434.188.334,00,” imbuhnya.
Tatang juga menambahkan
bahwa, berdasarkan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah tahun
2023. Pada katagori Indeks Tata Kelola UKPBJ Proaktif Level 3 berdasarkan pada
penilaian pelaksanaan seperti, Indikator Pemanfaatan Sistem Pengadaan. Lalu,
Indikator Kualitas dan Pemanfaatan Kompetensi SDM PBJ skornya dan Indikator
Kematangan UKPBJ.
“Nilai Indek Tata Kelola
Pengadaan (ITKP) UKPBJ Batang tahun 2023 mencapai 73,40. Rinciannya Indikator
pemanfaatan sistem pengadaan mencapai 20,36, Indikator kualifikasi dan
Kompetensi SDM PBK mencapai 13,04 dan Indikator Tingkat Kematantan UKPBJ
mencapai 40.00,” ujar dia.
Dengan penghargaan ini,
Kabupaten Batang tidak hanya menunjukkan keberhasilan dalam implementasi
teknologi dalam pemerintahan, tetapi juga memberikan contoh nyata bagaimana
digitalisasi dapat mendorong transparansi, akuntabilitas, dan inklusivitas
dalam pengadaan barang dan jasa. (MC Batang, Jateng/Edo/Sri Rahayu)