Bentengi dari Hoaks, Forkombi Diminta Selektif Sikapi Informasi
Batang - Maraknya berita hoaks atau bohong di medsos, yang mengatasnamakan satu komunitas, demi kepentingan segelintir oknum, menuntut warganet lebih selektif menerima kabar. Forum Komunikasi Mahasiswa Batang Indonesia (Forkombi) berupaya membentengi anggotanya, agar mampu menyaring informasi, tidak terprovokasi oleh pihak yang tidak bertanggungjawab.
Batang
- Maraknya berita hoaks atau bohong di medsos, yang mengatasnamakan satu
komunitas, demi kepentingan segelintir oknum, menuntut warganet lebih selektif
menerima kabar. Forum Komunikasi Mahasiswa Batang Indonesia (Forkombi) berupaya
membentengi anggotanya, agar mampu menyaring informasi, tidak terprovokasi oleh
pihak yang tidak bertanggungjawab.
Koordinator
Pusat Forkombi Muhammad Rifqi mengatakan, seminar ini digelar agar mahasiswa
tidak langsung menelan setiap kabar bohong yang beredar di medsos. Nara sumber
yang dihadirkan diharapkan mampu mengedukasi, sehingga mahasiswa dapat
beradaptasi dengan medsos.
“Belum
lama ini ada oknum yang mengatasnamakan Forkombi untuk kepentingan pribadinya,
makanya seminar ini untuk menegaskan bahwa organisasi ini masih tetap netral.
Meski Forkombi belum terdampak sepenuhnya, setidaknya kami berusaha merangkul
semua pihak supaya menguatkan nilai kebangsaan di Batang,” katanya saat ditemui
di Pendapa Kabupaten Batang, Sabtu (20/7/2024).
Sementara
itu, Kepala Kesbangpol Batang Agung Wisnu Barata mengimbau, agar mahasiswa
menekankan setiap informasi yang diserap dari medsos, tetap berlandaskan nilai
dan akhlak. Sebagai manusia Indonesia, maka setiap informasi digital yang
didapat sebaiknya berlandaskan Pancasila.
“Jadi
informasi yang diperoleh tidak terjun bebas, karena ketika teknologi informasi
tidak berbasis Pancasila, pasti timbul masalah. Jika dimanfaatkan tepat
sasaran, medsos bisa untuk berdakwah, motivasi kebangsaan, sebaliknya jika
disalahgunakan timbulnya bisa untuk judi online dan sebagainya,” tegasnya.
Dalam
kesempatan yang sama Wakapolres Batang Kompol Hartono menegaskan, bahwa
generasi milenial harus mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan maupun
teknologi informasi.
“Batang
ini kan sedang berproses jadi kota industri, jadi perkuat akhlak dan kompetensi
diri. Serta jangan sampai terhipnotis oleh penyalahgunaan teknologi digital,
misalnya untuk judi online, itu merusak masa depan kalian,” ujar dia. (MC
Batang, Jateng/Heri/Sri Rahayu)