Pascagempa, Siswa Baru SMP 7 Mulai Beradaptasi
Batang - Menjelang dimulainya kegiatan belajar mengajar, khususnya Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), pelajar baru berupaya beradaptasi dengan tempat belajar yang baru pula. SMPN 7 Batang yang belum lama ini terdampak gempa dengan magnitudo 4,6 pun menghadirkan anak didiknya, untuk mempersiapkan segala sesuatunya.
Batang
- Menjelang dimulainya kegiatan belajar mengajar, khususnya Masa Pengenalan
Lingkungan Sekolah (MPLS), pelajar baru berupaya beradaptasi dengan tempat
belajar yang baru pula. SMPN 7 Batang yang belum lama ini terdampak gempa
dengan magnitudo 4,6 pun menghadirkan anak didiknya, untuk mempersiapkan segala
sesuatunya.
Kendati
infrastruktur sekolah belum seluruhnya diperbaiki, namun nyatanya kegiatan
pembelajaran tetap dimulai, meski dengan segala keterbatasan.
Kepala
SMPN 7 Batang Moehammad Santoso mengatakan, para siswa baru bersama orang tua
perlu diberikan penjelasan lebih intens tentang kegiatan selama MPLS.
“Kami
sudah bertemu orang tua dan siswa sudah dikumpulkan di kelas masing-masing,
untuk mempersiapkan perlengkapan MPLS selama tiga hari kedepan. Karena
mayoritas bertempat tinggal di area terdampak gempa, otomatis secara mental
mereka sudah terbentuk untuk selalu siaga, namun berkeinginan keras menuntut
ilmu,” katanya, saat memantau ruang kelas, SMPN 7 Batang, Kabupaten Batang, Sabtu
(20/7/2024).
Dari
enam ruang kelas 7, tiga ruang di antaranya mengalami kerusakan plafon cukup
parah, sedangkan tiga lainnya masih cukup baik. “Kelas 7B, C dan E dirobohkan
plafonnya dan 7A,D dan F masih berplafon,” jelasnya.
Sejumlah
perbaikan awal, telah dilakukan seperti perbaikan instalasi listrik, sejak
beberapa hari lalu. Kendati demikian, masih ada beberapa kelas yang proses
perbaikannya usai.
“Ini
masih perbaikan awal, sementara masih menggunakan anggaran Bantuan Operasional
Sekolah (BOS) dan lainnya, supaya meringankan siswa saat Kegiatan Belajar
Mengajar (KBM). Semoga bantuannya cepat disalurkan, sehingga perbaikan total
pada bangunan terdampak gempa dapat disegerakan,” harapnya.
Salah
satu siswi baru, Diah Pramita mengaku terkejut melihat kondisi ruang kelas
tanpa plafon. Meski sedikit cemas, namun tetap masuk kelas untuk mendapatkan
arahan persiapan sebelum mengikuti MPLS esok.
“Takut
juga lihat atapnya tanpa plafon, takutnya kalau ada gempa lagi. Tapi karena
niat ingin cari ilmu tetap berangkat, sambil berhati-hati, kalau ada gempa
langsung lari ke lapangan,” tuturnya.
Hal
senada pun disampaikan orang tua siswa, Tutik yang merasa sedikit cemas,
melihat kondisi ruang kelas yang belum sepenuhnya diperbaiki.
“Takut
juga tapi ya harus tetap berangkat, yang penting berdoa dan hati-hati biar
selamat sampai sekolah,” ujar dia. (MC Batang, Jateng/Heri/Jumadi)