Home / Berita / Seni dan Budaya / PMB UNGKAPKAN SEJARAH DI KABUPATEN BATANG

Berita

PMB Ungkapkan Sejarah di Kabupaten Batang

Batang - Perkumpulan Masyarakat Batang (PMB) menggelar acara “Ngopi Bareng Pegiat Sejarah Batang” di Resto Pawon Simbah, Batang, Kabupaten Batang.

Batang - Perkumpulan Masyarakat Batang (PMB) menggelar acara “Ngopi Bareng Pegiat Sejarah Batang” di Resto Pawon Simbah, Batang, Kabupaten Batang.

Acara ini dihadiri oleh berbagai pegiat sejarah, tokoh masyarakat, dan pemuda Batang yang memiliki ketertarikan dalam memahami sejarah daerahnya.

“Siapa yang tidak mengenal sejarahnya, dia tidak bisa membangun masa depan. Bahkan tidak memahami apa yang sedang terjadi saat ini,” kata Ketua PMB Heppy Trenggono saat dihubungi melalui gawai, Jumat (7/6/2024).

Heppy menyebutkan bahwa, sejarah merupakan salah satu pondasi untuk membangun bangsa agar lebih baik kedepan. Pernyataan ini menekankan pentingnya memahami sejarah sebagai pondasi untuk membangun masa depan yang lebih baik.

Ia juga mengungkapkan, banyak fakta menarik, diantaranya: Batik, yang selama ini dianggap mulai ada sejak zaman Majapahit abad ke-13, ternyata telah ada di Batang sejak abad ke-8, diketahui melalui prasasti Gringsing.

“Dari Prasasti yang ditemukan, diketahui bahwa kelahiran Wangsa Syailendra terkait erat dengan wilayah Batang. Sri Sultan Hamengkubuwono X, Raja Mataram, Yogyakarta, mengakui bahwa nenek moyangnya adalah Ratu Batang, dari Batang,” ungkapnya.

Selain itu, lanjut dia, banyak sekali ditemukan prasasti, candi, dan situs sejarah lain yang tersebar di seluruh wilayah Batang, yang menunjukkan bahwa wilayah ini memiliki peran signifikan dalam perkembangan peradaban Hindu-Budha di Indonesia.

Menurut Presiden Indonesia Islamic Business Forum (IIBF) ini, Kabupaten Batang telah ada sejak tahun 1614 dengan wilayah yang membentang hingga Wonosobo dan Banjarnegara. Peradaban yang ada di Batang lebih tua dari Mataram Yogyakarta, Majapahit, dan candi Borobudur.

“Acara ini tidak hanya memberikan wawasan baru mengenai sejarah Batang, tetapi juga memperkuat jati diri generasi muda Batang. Sehingga mereka dapat tumbuh dengan rasa bangga terhadap warisan budaya dan sejarah daerahnya,” jelasnya.

Ia berharap, ini menjadi langkah awal dari banyak inisiatif lain yang akan terus mengangkat sejarah dan budaya Batang ke permukaan, mendukung pembangunan yang berkelanjutan bagi masyarakatnya. (MC Batang, Jateng/Jumadi/Sri Rahayu)