Home / Berita / Aktivitas Pemuda Pramuka dan Organisasi Sosial / RIBUAN WARGA REFLEKSIKAN SEMANGAT PERJUANGAN RAKYAT TULIS

Berita

Ribuan Warga Refleksikan Semangat Perjuangan Rakyat Tulis

Batang - Ribuan masyarakat Kecamatan Tulis menggelar napak tilas jalur yang dilalui di masa memperjuangkan kemerdekaan. Berbagai kalangan dari luar daerah pun membaur menjadi satu untuk merefleksikan kembali semangat perjuangan itu, agar dapat diteladani di masa depan.

Batang - Ribuan masyarakat Kecamatan Tulis menggelar napak tilas jalur yang dilalui di masa memperjuangkan kemerdekaan. Berbagai kalangan dari luar daerah pun membaur menjadi satu untuk merefleksikan kembali semangat perjuangan itu, agar dapat diteladani di masa depan.

Rute yang dilalui mulai dari Kantor Kecamatan Tulis - Jembatan Sasak - Monumen Perjuangan Rakyat Tulis - Desa Kenconorejo - Ponowareng - Karanggeneng - Ujungnegoro - Depok - Klidang Wetan - Monumen Alutsista Alun-alun Batang berakhir di Pendapa kabupaten setempat.

Ketua Racika Palm, Rohman Yusuf mengatakan, napak tilas ini merupakan even Ke-7 dengan menggandeng banyak pihak. Di antaranya masyarakat umum, pelajar, pemerhati sejarah dari luar daerah.

“Kami menggandeng Dewan Harian Cabang Badan Pembudayaan Kejuangan (DHC BPK) 45 bersama 225 generasi muda yang peduli akan sejarah perjuangan rakyat Tulis, dari Batang, Surabaya, Bogor, Jakarta, Brebes, Demak dan Jepara,” katanya, saat ditemui di Kantor Kecamatan Tulis, Kabupaten Batang, Selasa (4/6/2024).

Motivasi terbesar digelarnya napak tilas ini agar dapat menumbuhkan rasa nasionalisme dan wujud penghargaan terhadap jasa para pahlawan, khususnya rakyat Tulis.

“Ini sebagai pengingat generasi muda akan perjuangan rakyat Tulis, di sekitar Jembatan Sasak, saat masa perjuangan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari penjajah,” tegasnya.

Ia memastikan, tahun depan even sejenis akan kembali digelar dengan menitikberatkan pada perjuangan rakyat di daerah perbatasan hingga wilayah atas.

Ketua DHC BPK 45 Batang, Sutadi mengatakan, napak tilas ini untuk menegaskan nilai-nilai kejuangan ཀྵ kepada generasi muda, yang diharapkan mampu diaplikasikan di era kekinian.

“Ini harus kita gemakan, supaya tidak luntur oleh modernisasi,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Kesbangpol Batang Agung Wisnu Barata membenarkan, meski zaman sudah berubah dan cara berjuang pun menggunakan pola yang berbeda, namun "roh" perjuangannya tetap sama.

“Banyak pejuang dari Tulis yang bisa diteladani semangat kejuangannya untuk diterapkan di masa kini,” ujar dia. (MC Batang, Jateng/Heri/Sri Rahayu)