Lomba Dayung Sebagai Ajang Membangun Kebersamaan, dan Memperkuat Rasa Persaudaraan
Batang - Idulfitri menjadi momentum untuk menyambung tali silaturahmi. Pada setiap lebaran ini juga dimanfaatkan para nelayan Batang khususnya di Desa Klidang Lor bersilaturahmi dengan menggelar lomba dayung tradisional.
Batang
- Idulfitri menjadi momentum untuk menyambung tali silaturahmi. Pada setiap
lebaran ini juga dimanfaatkan para nelayan Batang khususnya di Desa Klidang Lor
bersilaturahmi dengan menggelar lomba dayung tradisional.
Penjabat (Pj) Bupati
Batang Lani Dwi Rejeki memberikan, apresiasi dan terima kasih sebesar-besarnya
kepada panitia pelaksana yang telah menyusun dan merencanakan acara ini dengan
baik. Kerja keras dan dedikasi yang telah diberikan oleh panitia adalah cermin
dari cinta dan kebanggaan mereka atas warisan budaya lokal yang kita miliki. Terima
kasih atas perjuangan dan pengorbanan panitia yang luar biasa ini.
“Lomba Dayung Tradisional
merupakan salah satu bentuk kearifan lokal yang telah diwariskan turun-temurun
oleh nenek moyang kita. Dayung
tradisional menjadi bagian
yang tak terpisahkan dari kehidupan dan budaya masyarakat Kabupaten
Batang,” katanya usai membuka Lomba Dayung di Sungai Desa Klidang Lor,
Kecamatan Batang, Kabupaten Batang, Kamis (11/4/2024).
Momen ini tidak hanya
menjadi ajang bagi kita untuk bersaing dan menampilkan kemampuan dayung
terbaik, tetapi juga untuk menjaga kelestarian dan keberlangsungan tradisi yang
kita cintai.
“Saya sangat bangga
melihat antusiasme dan semangat peserta yang hadir di acara ini. Lomba Dayung
Tradisional ini bukan hanya sebagai kompetisi semata, melainkan juga sebagai
ajang mempererat silaturahmi, membangun kebersamaan, dan memperkuat rasa
persaudaraan di antara masyarakat Kabupaten Batang dan sekitarnya. Saya yakin
semangat sportivitas dan rasa kekeluargaan akan menjadi jiwa yang memandu
setiap langkah peserta dalam setiap momen lomba,” terangnya.
Lani juga menyebutkan
bahwa, Kabupaten Batang memiliki keindahan alam dan sungai yang sangat elok.
Lomba Dayung Tradisional ini juga menjadi sarana promosi pariwisata yang tak
ternilai harganya.
Ia juga berpesan, bahwa
peserta lomba hendaknya dapat bertanding secara sportif, menjunjung tinggi fair play dengan penuh semangat untuk
meraih kemenangan, namun tetap jujur. Bila memang belum berhasil, akuilah
keunggulan lawan, dengan tekad bahwa di masa mendatang akan berlatih dan
berusaha lebih baik lagi.
“Semoga masyarakat dan
penonton bisa menjaga ketertiban dan keamanan jalannya lomba, jangan ada
tawuran, ingat, kita baru saja melewati bulan yang penuh perjuangan jadi jangan
sia-siakan hasil dari perjuangan itu,” tandasnya.
Sambut Idulfitri dengan
kegiatan yang positif, tingkah laku positif sehingga menghasilkan ladang pahala
bagi semuanya.
Lomba dayung tradisional
2024 ada 459 tim diikuti dari Kabupaten Batang maupun luar kota. (MC Batang,
Jateng/Jumadi/Sri Rahayu)