Karya ABK SLB Batang Memikat Konsumen Lokal
Batang - Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Batang terus membentuk karakter Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) menjadi wirausahawan melalui karya keterampilan yang dikolaborasikan dengan balai latihan kerja, sehingga mampu memikat konsumen lokal.
Batang
- Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Batang terus membentuk karakter Anak
Berkebutuhan Khusus (ABK) menjadi wirausahawan melalui karya keterampilan yang
dikolaborasikan dengan balai latihan kerja, sehingga mampu memikat konsumen
lokal.
Upaya terus diintensifkan
dengan menggelar even Lomba Keterampilan Siswa Nasional (LKSN), untuk
menunjukkan karya mereka layak dinikmati masyarakat umum.
Pelaksana (Plt) Kepala
SLB Negeri Batang Widiatmoko menerangkan, untuk meningkatkan kualitas
kompetensi, pihaknya menggandeng Pemprov
Jateng maupun Pemda setempat dalam memberikan berbagai pelatihan.
“Saat ini kami sedang
merintis SLB Vokasi, bekerja sama dengan SMK, BLK dan Dinas Sosial, untuk ikut
menyalurkan ke perusahaan maupun usaha rumahan yang berorientasi bisnis,” katanya,
saat meninjau jalannya LKSN, di SLB Negeri Batang, Kabupaten Batang, Rabu
(6/3/2024).
Peningkatan jumlah
alumni yang berkecimpung di dunia bisnis kian pesat. Sebanyak 20 alumni SLB
Negeri Batang telah berkarya, baik yang bergabung dalam industri rumahan maupun
pabrik.
“Ada yang gabung
sebagai karyawan pabrik roti, industri tata boga, bahkan berwiraswasta dengan
kompetensi yang didapat selama pelatihan,” jelasnya.
Sementara itu, Panitia
LKSN Ganis Trimartono mengatakan, karya-karya mereka bisa menjadi bukti
kemandirian, sehingga tidak bergantung pada pihak lain, dalam melanjutkan
kehidupannya di tengah masyarakat.
“Keterampilan yang
dilombakan yakni kecantikan, tata boga, tata busana, hantaran dan kriya kayu,”
terangnya.
Even ini diikuti 9 SLB
yang berada di bawah Cabang Dinas Pendidikan 13, yakni Kabupaten Batang,
Pekalongan dan Kendal. Pemerhati seni tata rias wajah, Suningsih mengapresiasi
kreativitas ABK dari 9 SLB.
“Kreativitas ABK bisa
tersalurkan lewat bidang dan karya masing-masing. Kreativitas mereka beragam,
salah satunya kemampuan melukis di atas wajah sebagai kanvasnya, hingga
berhasil menunjukkan suatu karakter,” ungkapnya.
Ia mengakui, meski
mereka termasuk anak berkebutuhan khusus, namun karyanya tidak bisa dipandang
sebelah mata.
“Hasil karya mereka
sudah layak untuk bersaing dengan perias pada umumnya, intinya sudah layak jual
ke konsumen,” ujar dia. (MC Batang, Jateng/Heri/Jumadi)