DPUPR Dapatkan DAK Program Sanitasi Untuk 21 Desa di Batang
Batang - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Batang menggelar sosialiasi Dana Alokasi Khusus (DAK) sanitasi tahun 2024 di Gedung Pramuka Batang, Kabupaten Batang, Rabu (6/2/2024).
Batang
- Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Batang menggelar sosialiasi
Dana Alokasi Khusus (DAK) sanitasi tahun 2024 di Gedung Pramuka Batang, Kabupaten
Batang, Rabu (6/2/2024).
Kepala Sanitasi dan
Pengembangan Pemukiman DPUPR Batang Aryani Purwanti mengatakan, Program hibah
sanitasi tahun ini untuk 19 desa dan ditambah hibah air limbah setempat 2 desa.
“Gelontoran dana hibah
dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp5,28 miliar. Dana
sebesar adalah DAK program sanitasi dan air limbah setempat. DAK sanitasi
sekitar Rp4,8 miliar dan limbah setempat itu Rp480 juta. Untuk hibah air limbah
setempat dilakukan dengan sistem talangan APBD,” jelasnya.
Talangan itu harus
melalui beberapa proses mulai dari verifikasi Inspektorat hingga memenuhi
persyaratan dari Badan Pengelolaan Keuangan, Pendapatan dan Aset Daerah (BPPKAD)
Provinsi Jateng.
“Untuk program DAK
sanitasi pada tahun ini persyaratannya ke desa yang masih ada stunting. Maka, kami
memilih lokasi berdasarkan SK desa stunting yang ditetapkan Bupati Batang,”
tegasnya.
Penerima dana hibah
sanitasi dengan kriteria mulai dari masyarakat berpenghasilan rendah, punya
lahan, ada air. Jika tidak mau bisa dialihkan ke penerima manfaat yang lain. Kondisi
sanitasi di Kabupaten Batang sudah mencapai 82 persen dengan kategori layak ke depannya
menargetkan 90 persen dengan kategori aman.
“Tahun ini DAK per
unitnya Rp5 juta, walapun sebenarnya bisa Rp7 juta. ke depan mungkin seperti
itu. dibangunkan jambannya, septitengnya,” ungkapnya.
Sementara itu,
Sekretaris DPUPR Batang Triadi Susanto menyampaikan, program DAK sanitasi merupakan
prioritas nasional dengan target layak sanitasi 90 persen. Seluruh dana berasal
dari APBN.
“Mudah-mudahan ada
dukungan dari perangkat desa atau kelurahan untuk menerima program itu. Kalau
kinerja baik bisa meningkat di tahun depan,” harapnya.
Seperti tahun ini,
mendapatkan program 21 Desa yang tahun sebelumnya program 18 Desa karena pada
saat dilakukan pengecekan hasilnya baik akhirnya ada penambahan dari pusat.
Ia berharap, pihak desa
tidak membebankan masalah administrasi pada tenaga fasilitator lapangan saja,
tapi saling bekerja bersama dalam melakukan program sanitasi ini. (MC Batang,
Jateng/Roza/Sri Rahayu)