Kurangi Ancaman Banjir, TNI/Polri Bersihkan Aliran Sungai Cepagan
Batang - Menjelang musim penghujan, ratusan prajurit dari Kodim 0736/Batang bersama Polres Batang dan berbagai organisasi masyarakat bekerja keras membersihkan aliran sungai yang berpotensi menyebabkan banjir di wilayah Desa Cepagan, Kecamatan Warungasem, Kabupaten Batang, Kamis (11/1/2024).
Batang
- Menjelang musim penghujan, ratusan prajurit dari Kodim 0736/Batang bersama
Polres Batang dan berbagai organisasi masyarakat bekerja keras membersihkan
aliran sungai yang berpotensi menyebabkan banjir di wilayah Desa Cepagan,
Kecamatan Warungasem, Kabupaten Batang, Kamis (11/1/2024).
Dandim Batang Letkol Inf.
Ahmad Alam Budiman dengan cepat mengambil langkah dengan tepat untuk
membersihkan aliran sungai saat intensitas hujan tinggi awal tahun 2024.
“Proses pembersihan
berlangsung cepat dan efisien, dengan hasil yang sudah terlihat dalam waktu
beberapa jam. Yang sebelumnya merupakan sungai yang ditumbuhi semak belukar,
kini tersaji bersih dan aliran airnya lancar,” jelasnya.
Meskipun sedikit
mengalami hambatan di bawah jembatan, dimana tumpukan sampah nyaris menutup
aliran sungai, namun hambatan tersebut berhasil diatasi melalui tenaga manual
dan semangat serta kekompakan warga dengan TNI/Polri.
“Dengan kerjasama yang
kuat antara Kodim, Polres dan masyarakat, kami mampu menciptakan perubahan yang
nyata untuk kebaikan lingkungan dan keselamatan warga setempat dari bahaya
banjir,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala
Desa Cepagan Hery Kiswanto mengapresiasi inisiatif Kodim Batang yang
memperlihatkan kepedulian terhadap lingkungan dan warga Cepagan.
“Sungai Sawah Sri ini,
dulu airnya sangat jernih dan lancar, tetapi sekarang airnya keliatan kotor dan
tidak lancar itu akibat tumpukan sampah dan pingiran sungai ditumbuhi rumput
lebat. Jika tidak ada upaya pembersihan sampah dan rumput, air sungai berpotensi
akan meluap dan menyebabkan banjir,” terangnya.
Ia berharap, kegiatan
pembersihan sungai bisa dilaksanakan setiap tahun. Pasalnya tumpukan sampah dan
rumput yang berada di sungai sudah cukup parah. Sehingga saat musim penghujan,
sungai tidak mampu menampung debit air.
“Ketika intensitas hujan
tinggi, air bah yang datang dari atas bisa meluap sampai ke jalan dan
perkampungan warga,” ujar dia. (MC Batang, Jateng/Heri/Sri Rahayu)