HUT ke-34, PPI Batang Berupaya Turunkan Stunting
Batang - Menyambut HUT Ke-34, Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Batang menggelar bakti sosial penyuluhan dan pencegahan stunting. Kegiatan tersebut terlaksana berkat dukungan dari Puskesmas Blado 1, yang merupakan wujud kepedulian PPI Batang terhadap masalah kesehatan anak-anak yang terindikasi stunting, di Balai Desa Wonobodro, Kecamatan Blado, Kabupaten Batang, Sabtu (16/12/2023).
Batang - Menyambut HUT
Ke-34, Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Batang menggelar bakti sosial
penyuluhan dan pencegahan stunting. Kegiatan tersebut terlaksana berkat
dukungan dari Puskesmas Blado 1, yang merupakan wujud kepedulian PPI Batang
terhadap masalah kesehatan anak-anak yang terindikasi stunting, di Balai Desa
Wonobodro, Kecamatan Blado, Kabupaten Batang, Sabtu (16/12/2023).
Sebanyak 35 paket
sembako, uang tunai, dan makanan siap santap disalurkan bagi para orang tua
yang memiliki anak terindikasi stunting.
Koordinator pelaksana
Muhammad Sirojul Musthofa menjelaskan, kegiatan ini sebagai bentuk kepedulian
terhadap masyarakat. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bagian dari tanggung
jawab sosial PPI Batang.
“Kami ingin
berkontribusi secara nyata dalam upaya pencegahan stunting dan memberikan
dukungan kepada keluarga yang tengah menghadapi masalah kesehatan ini. Semoga
kegiatan ini dapat membantu meningkatkan kualitas hidup anak-anak yang
menderita stunting dan memberikan edukasi kepada masyarakat sekitar,” harapnya.
Sementara itu, Kasi
Kesra Desa Wonobodro Cardani mengungkapkan masalah stunting ini telah ada dari
beberapa tahun belakangan ini.
“Beberapa tahun
belakangan ini, kita memang menghadapi masalah stunting yang cukup signifikan.
Pada tahun 2019, tercatat ada lebih dari 50 anak yang menderita stunting di
Desa Wonobodro. Namun, saya dengan senang hati menyampaikan bahwa ada penurunan
jumlah kasus stunting pada tahun 2023 menjadi 36 anak. Kami berharap, dengan
adanya kegiatan seperti ini, kita dapat terus menekan angka stunting di masa
mendatang,” jelasnya.
Bidan Desa Wonobodro
Agustina Fitriani menekankan upaya pencegahan stunting seharusnya dimulai sejak
remaja dengan mencegah anemia dan merencanakan kehamilan dengan baik.
“Dengan memberikan tablet penambah darah untuk
perempuan, mencegah pernikahan dini, dan merencanakan kehamilan dengan baik,
kita dapat mengurangi risiko stunting dan memberikan dasar kesehatan yang baik
bagi generasi mendatang,” ujar dia. (MC Batang, Jateng/Heri/Jumadi)