Baznas Jembatani Penghafal Alquran Berbisnis Secara Digital

Batang - Para hafiz dan hafizah yang hampir setiap saat melantunkan ayat demi ayat Alquran, ternyata tak hanya piawai dalam menghafal dan memahami Kalam Allah Subhana Wa Ta'ala. Namun dari sisi keduniaan, khususnya perniagaan ternyata mereka cukup piawai.
Batang - Para hafiz dan
hafizah yang hampir setiap saat melantunkan ayat demi ayat Alquran, ternyata
tak hanya piawai dalam menghafal dan memahami Kalam Allah Subhana Wa Ta'ala.
Namun dari sisi keduniaan, khususnya perniagaan ternyata mereka cukup piawai.
Seiring berkembangnya
pemasaran digital, maka Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Batang memberikan
kesempatan kepada para hafiz dan hafizah dengan pelatihan digital marketing,
mengundang Pariman, praktisi di bidang pemasaran online.
Wakil Ketua IV, Bidang
Administrasi Umum dan SDM Baznas Batang, Muntoro Abdurrohman mengatakan,
pelatihan ini sangat bermanfaat bagi mereka, karena ditengah kesibukannya,
ternyata sebagian ada yang menekuni perniagaan.
“Pelatihan digital
marketing ini membantu mereka memasarkan produk olahan sendiri atau produk
lokal ke konsumen dengan cara yang lebih cepat dan praktis serta jangkauan yang
lebih luas,” terangnya, saat ditemui di Aula Gedung PLHUT Kemenag Batang, Kabupaten
Batang, Sabtu (18/11/2023).
Diibaratkan para hafiz
dan hafizah adalah "Alquran berjalan", selain telah dijamin
kesejahteraannya di akhirat, maka harus diimbangi dengan kesejahteraan di
dunia, salah satunya dengan pembekalan kemampuan perniagaan berbasis digital.
Wakil Ketua Bidang
Layanan Digital Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI), Pariman mengatakan,
materi pelatihan dititikberatkan pada WhattsApp Bisnis dan Google Bisnis, untuk
memudahkan para hafiz/hafizah yang ingin berkecimpung di dunia bisnis, selain
tetap menjadi penghafal Alquran.
“Kita akan optimalkan
pengaplikasian WhatsApp Bisnis dengan menambahkan katalog produk, informasi
produk hingga mengiklankan produk yang terkoneksi ke media sosial. Termasuk
akan diajarkan membuat vidio promosi dan website sederhana,” jelasnya.
Salah satu hafizah,
Ulfiatul Rosyidah mengungkapkan, sudah tiga tahun menekuni bisnis kaligrafi dan
dijual secara online melalui berbagai platform media sosial seperti WhattsApp
dan Instagram.
“Pelatihan ini sangat
menarik karena bisa menambah ilmu pemasaran melalui berbagai media sosial,”
ungkapnya.
Dalam pembagian waktu
antara saat menghafal dan berbisnis telah terjadwal.
“Pagi dan malam
waktunya menghafal dan siangnya buat bisnis, jadi untuk urusan agama dan dunia
sudah ada bagiannya masing-masing,” ujar dia.
Wanita yang sejak 2016
lalu menjadi hafizah ini membeberkan tips agar tetap intens menjadi penghafal
Alquran.
“Selalu jaga keistiqomahan,
rutinkan menghafal pagi dan malam, bila perlu beri tambahan waktu ekstra,” pungkasnya.
Pelatihan diikuti 50 peserta terdiri dari
Jammiyatul Qurro Wal Hufadz (JQHNU), Muhammadiyah dan Rifaiyah. (MC Batang,
Jateng/Heri/Jumadi)