Kepala Kesbangpol Batang Minta, Forkombi Tidak Masuk Ranah Politik
Batang - Dinamika politik yang terus berubah, semakin memanaskan suhu politik menjelang Pemilu 2024. Mahasiswa sebagai agen perubahan yang masih memiliki idealisme untuk tidak masuk dalam ranah politik praktis.
Batang - Dinamika politik yang terus berubah, semakin memanaskan suhu politik menjelang Pemilu 2024. Mahasiswa sebagai agen perubahan yang masih memiliki idealisme untuk tidak masuk dalam ranah politik praktis.
Hal tersebut
disampaikan Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Batang Agung
Wisnu Bharata, saat menghadiri Pelantikan Pengurus Pusat Forum Komunikasi
Mahasiswa Batang Indonesia (Fokombi) Periode 2023 - 2024 di Pendopo, Kabupaten
Batang, Sabtu (28/10/2023).
“Mahasiswa adalah agen
perubahan, ketika masuk ke ranah politik praktis maka akan mempengaruhi
idealisme yang akhirnya idealismenya akan hilang,” katanya.
Ia juga mengatakan,
momen pelantikan pengurus Fokombi bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda. Dengan
tema Revitalisasi Gerakan Ilmiah Forkombi dalam membangun Sumber Daya Manusia
Kabupaten Batang, memiliki sinergitas untuk membangun persatuan dan kesatuan
kebangsaan.
“Oleh karena itu, kami
harapkan Forkombi kembali menggerakkan gerakan penelitian ilmiah yang
mengutamakan Integritas, rasionalitas, obyektivitas dan memilik pemikiran
sampai tingkat akar atau radix,” tegasnya.
Tidak hanya itu,
Forkombi juga harus independen. Jangan masuk politik praktik. Karena akan
dijadikan alat kepentingan politik tertentu.
Ia menyebutkan, gerakan
Forkombi adalah payung besar, bukan milik salah satu partai politik, bukan milik salah satu calon presiden maupun
wakil presiden.
“Orang kalau mau jadi
besar itu harus menjadi payung. Kalau praktisi tidak pernah akan besar. Karena
bermain dikelompok kelompok tertentu,” tandasnya.
Dalam pelantikan
tersebut, pengurus harian Forkombi sebagai Koordinator Pusat Muhammad Rifqi
Fathurrozi (Univ. Sains Al Qur'an Wonosobo) Sekjen, Slamet Murtadho Mustakim
(UIN KH Abdurrahmad Wahid), Wasekjen, Erwin Hanifah (Univ. Selamat Sri Batang)
dan Bendahara, Khusni Nur Malini (UIN Salatiga) dan Khowiyatun (Univ.Sains Al
Qur'an Wonosobo). (MC Batang, Jateng/Edo/Jumadi)