Kelola 20 Ton Sehari, Solusi Kurangi Penumpukan Sampah di Batang
Batang - Penjabat (Pj) Bupati Batang Lani Dwi Rejeki meninjau pengolahan sampah untuk dimanfaatkan menjadi nilai jual, di Desa Semampir, Kecamatan Reban, Kabupaten Batang, Senin (23/10/2023).
Batang - Penjabat (Pj) Bupati
Batang Lani Dwi Rejeki meninjau pengolahan sampah untuk dimanfaatkan menjadi
nilai jual, di Desa Semampir, Kecamatan Reban, Kabupaten Batang, Senin
(23/10/2023).
Pengolahan sampah ini
dikelola oleh KSM Resik Agawe Tenang (Resik) dengan sistem Tempat Pengelolaan
Sampah Reuse, Reduce dan Recycle (TPS3R).
Pj Bupati Batang Lani
Dwi Rejeki mengatakan, hari ini melihat percontohan pengolahan sampah secara
otomatis memakai dua mesin yang apapun sampah bisa masuk.
“Hasil dari pengolahan
sampah menghasilkan dua yang bisa dimanfaatkan yakni organik bisa dipakai
sebagai pupuk, makanan magot dan plastik bisa dipakai sebagai bahan bakar
pengapian,” jelasnya.
Dijelaskannya, dari
pemantauan tersebut, pengolahan sampah ini bisa digunakan untuk pengurangan
sampah di Kabupaten Batang seperti TPS Randukuning. Sistem kerja mesin
pengolahan sampah 8 jam operasional bisa mengolah 20 ton setiap mesinnnya.
“Apalagi pengolahan
sampah bisa dimanfaatkan semua, tidak ada yang dibuang, sehingga ada nilai
harga untuk dijual,” terangnya.
Alat pengolahan sampah
akan menjadi solusi mengatasi sampah menumpuk di Kabupaten Batang yang semakin
menggunung.
Sementara, lanjut dia,
produksi sampah di Kabupaten Batang sendiri lebih dari 100 ton perhari, jadi
dengan pengolahan sampah ini paling tidak mengurangi penumpukan di TPS
Randukuning.
“Jika mesinnya dibuat
lebih besar lagi, pastinya akan lebih besar sampah yang bisa diolah. Tapi
pertama kita lakukan percobaan dengan alat yang kecil lebih dulu supaya
berjalan dulu,” tandasnya.
Semoga ke depan, dirancang
atau dikembangkan lagi, serta ditempatkan ke lokasi strategis untuk pengolahan
sampahnya. (MC Batang, Jateng/Roza/Jumadi)