Bangkitkan Ekonomi Batang, PMB Bakal Hadirkan Tokoh Nasional
Batang - Melihat fenomena Kabupaten Batang yang saat ini sedang bertumbuh menjadi kota industri, ternyata menarik banyak pasang mata yang meliriknya bak "kembang desa".
Batang - Melihat
fenomena Kabupaten Batang yang saat ini sedang bertumbuh menjadi kota industri,
ternyata menarik banyak pasang mata yang meliriknya bak "kembang
desa".
Perkumpulan Masyarakat
Batang (PMB), merasa terpanggil untuk ikut berkontribusi membangun sumber daya
manusia setempat, dengan menunjukkan kepeduliannya, melalui gerakan "Bela
Batang, Beli Batang".
Ketua Umum PMB Heppy
Trenggono menyampaikan, gerakan ini sebagai upaya agar ada dukungan sosial
terhadap masyarakat Batang, sebagai pengungkit bergeraknya roda perekonomian di
Batang.
“PMB diisi oleh para
penggerak UMKM yang menyasar masyarakat kecil dan berupaya menurunkan angka
kemiskinan yang ditargetkan 5 persen dalam kurun waktu 3 tahun. Kehadiran PMB
juga akan meluas hingga kancah nasional, yang berupaya mewadahi warga Batang di
seluruh Indonesia, menumbuhkan generasi berpotensi,” katanya saat menggelar
konferensi pers, di Pendapa Batang, Kabupaten Batang, Sabtu (14/10/2023).
Aksi nyatanya, pada 29
Oktober 2023 mendatang, di GOR Indoor Abirawa, akan menghadirkan 3 ribu
tokoh-tokoh Batang yang sudah berkontribusi di tingkat lokal hingga nasional.
Di antaranya, Letjen TNI (Mar) Suhartono, Mayjen Suparjo, Brigjen Bahtiar Ujang
dan lainnya.
Ia berpandangan, dalam
menggerakkan perekonomian, justru yang terpenting adalah sumber daya manusia
setempat. Tugas utama PMB tentu mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai cita-cita
bangsa Indonesia.
“PMB bersifat
memfasilitasi sebagai penghubung ke produsen. Rencananya akan mencetuskan Pom
Minyak Goreng (Pomigor) Batang, untuk membantu Pemda menurunkan angka inflasi
yang disebarkan di 400 titik,” terangnya.
Sementara itu, Haryono
salah seorang pengusaha bakeri, mengharapkan 1.000 UMKM dapat meningkatkan
target pendapatannya.
“Kami berupaya
menggerakkan pelaku UMKM di Batang untuk meningkatkan kelas,” tegas pria yang
juga owner dari Roti Qu.
Baginya, pendidikan
karakter tetap lebih penting untuk menciptakan pola pikir pengusaha dengan
memberi kemanfaatan. (MC Batang, Jateng/Heri/Jumadi)