Home / Berita / Pelayanan Publik / DAMPINGI WBP BARU, KALAPAS BATANG SIAPKAN BLOK MAPENALING

Berita

Dampingi WBP Baru, Kalapas Batang Siapkan Blok Mapenaling

Batang - Dalam rangka pengembangan kompetensi, Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Kemendagri Regional Yogyakarta, Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) Angkatan IV, bagi para Aparatur Sipil Negara (ASN) Eselon III dari seluruh Nusantara.

Batang - Dalam rangka pengembangan kompetensi, Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Kemendagri Regional Yogyakarta, Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) Angkatan IV, bagi para Aparatur Sipil Negara (ASN) Eselon III dari seluruh Nusantara.

Pada Diklat yang berlangsung selama 19 hari tersebut, Kepala Lapas Kelas IIB Kabupaten Batang Rindra Wardhana mengangkat isu dengan judul "Peningkatan Pembinaan Awal Bagi Tahanan Baru Pada Masa Awal Pengenalan Lingkungan (MAPENALING) Melalui Pembuatan Buku Saku Tahanan MAPENALING (BUSATAMAN) Pada Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Batang".

Ia mengatakan, tema tersebut merupakan terobosan untuk menangani isu-isu yang sedang terjadi di Lapas Batang Khususnya pada Blok MAPENALING. MAPENALING merupakan blok awal Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) baru sebelum memasuki pembinaan yang sesungguhnya di dalam Lapas.

“Blok MAPENALING jadi awal proses pembinaan yang akan dijalani warga binaan. Dengan awal yang baik maka mereka akan menjadi pribadi yang baik pula, agar nantinya bisa diterima kembali di lingkungan masyarakat,” terangnya, saat dihubungi melalui gawai, Jumat (22/9/2023).

Dalam paparannya di hadapan Aswin Eka Adhi sebagai penguji, Rindra menjelaskan langkah-langkah yang diambil dalam memberikan pengenalan lingkungan terhadap warga binaan Lapas Batang dengan memberikan gambaran dan buku sebagai pedoman dan pemantauan hasil pembinaan yang dilakukan oleh warga binaan.

“Setiap pembinaan yang diikuti oleh warga binaan MAPENALING akan tercatat dan dinilai oleh petugas, kemudian diarahkan ke pembinaan lanjutan yang sesuai,” ujar dia.

Ia berharap, upaya ini bisa membangun dan mengubah sikap perilaku warga binaan ke arah positif, sehingga warga binaan bisa diterima kembali ke lingkungan masyarakat nantinya. (MC Batang, Jateng/Heri/Jumadi)