Hikmat, Atlet Angkat Berat Disabilitas Menyumbang Dua Emas
Batang - Keterbatasan fisik ternyata tak membatasi seseorang untuk berprestasi di berbagai Cabang olahraga (Cabor). Terbukti dengan diraihnya medali emas oleh Hikmat, seorang atlet sekaligus guru disabilitas di sebuah Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri di Kabupaten Batang yang berhasil meraih dua medali emas untuk Cabor angkat berat kategori Best Lift dan Total Lift, dalam event Peparprov Ke-IV Jawa Tengah di Kabupaten Pati yang digelar sejak 9-13 September 2023.
Batang - Keterbatasan
fisik ternyata tak membatasi seseorang untuk berprestasi di berbagai Cabang
olahraga (Cabor). Terbukti dengan diraihnya medali emas oleh Hikmat, seorang
atlet sekaligus guru disabilitas di sebuah Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri di
Kabupaten Batang yang berhasil meraih dua medali emas untuk Cabor angkat berat
kategori Best Lift dan Total Lift, dalam event Peparprov Ke-IV Jawa Tengah di
Kabupaten Pati yang digelar sejak 9-13 September 2023.
Pendamping atlet,
Muhammad Ashidiqi menyampaikan, meskipun perwakilan atlet dari National
Paralympic Committe Indonesia (NPCI) Batang baru satu, namun dengan ketekunan
dan semangat tinggi, akhirnya dapat meraih prestasi.
“Waktu latihannya cuma
sebulan dengan sarana prasarana yang belum memenuhi standar. Proses latihannya
semua atlet ada di dalam Lapas Batang yang merupakan sekretariat dari
Perkumpulan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PABSI), maka peralatan latihan pun
dibuat mendekati standar,” terangnya, saat dihubungi melalui gawai, Rabu
(13/9/2023).
Pasca mengukir
prestasi, pihak pengurus berharap ada perhatian dari instansi terkait untuk
meningkatkan kualitas sarana prasarana agar latihan yang dilakukan atlet makin
optimal.
“Kami membutuhkan alat
latihan yang sesuai standar. Untuk Mas Hikmat sendiri sebagai Aparatur Sipil
Negara (ASN) pendidik teruslah berproses, meski dengan segala keterbatasan bisa
menginspirasi semua orang,” jelasnya.
Atlet angkat berat
disabilitas, Hikmat mengatakan, prestasi yang diraih ini merupakan pengalaman
pertama sejak sebelumnya berkecimpung di cabang olahraga atletik.
“Ternyata tidak ada
yang tidak mungkin di dunia ini, walaupun latihan dengan alat seadanya di
Lapas, tapi saya tetap bangga bisa mempersembahkan medali emas untuk Kabupaten
Batang,” ungkapnya.
Ia menegaskan, sebagai
atlet angkat berat disabilitas, sangat memerlukan sarana prasarana penunjang
yang lebih spesifik dibandingkan atlet pada umumnya.
Selain sarana
prasarana, dirinya juga terkendala waktu karena harus membagi perannya sebagai
ASN pendidik di Sekolah Luar Biasa Negeri Batang.
“Lewat prestasi yang
saya persembahkan ini bisa memotivasi bagi mereka yang termasuk orang
berkebutuhan khusus bisa berprestasi di Cabor. Jangka panjangnya saya ingin
mengembangkan atlet khusus disabilitas di Kabupaten Batang,” ujar dia. (MC
Batang, Jateng/Heri/Jumadi)