900 Guru PAUD di Batang Terima BOSDA Pemkab Batang Sebesar Rp300 ribu
Batang - Dalam rangka memperingati HUT Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini (HIMPAUDI) Ke-18, HIMPAUDI Kabupaten Batang mengadakan syukuran di GOR Moh Sarengat Batang, Kabupaten Batang, Kamis (31/8/2023).
Batang - Dalam rangka
memperingati HUT Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini
(HIMPAUDI) Ke-18, HIMPAUDI Kabupaten Batang mengadakan syukuran di GOR Moh
Sarengat Batang, Kabupaten Batang, Kamis (31/8/2023).
Kegiatan ini dihadiri
oleh Penjabat (Pj) Bupati Batang Lani Dwi Rejeki beserta Pelaksana tugas (Plt)
Kepala Disdikbud Batang Bambang Suryantoro dan Ketua PKK Kabupaten Batang.
Pj Bupati Batang Lani
Dwi Rejeki mengatakan, pada hari ini HIMPAUDI berulang tahun Ke-18, yang
ternyata guru PAUD di Kabupaten Batang jumlahnya ada 900 orang. Mereka
merupakan tenaga pendidik yang tugasnya mengajarkan anak-anak Balita khususnya
usia dini sebelum masuk TK.
“Guru PAUD ini memang
bukan termasuk Pegawai Negeri Sipil (PNS), karena mereka ikut yayasan yang
membentuk PAUD. Meskipun begitu Pemkab Batang tetap hadir memberikan bantuan
berupa Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDA) sebesar Rp300 ribu per guru
PAUD setiap bulan,” jelasnya.
Memang nilainya tidak
seberapa bantuan dari Pemkab Batang, tapi mudah-mudahan dapat membantu
menunjang gaji mereka saat ini.
“Pemkab Batang
berterima kasih kepada guru PAUD yang telah berjuang mendidik dan mencerdaskan
anak-anak Balita yang nantinya merupakan generasi penerus kita,” tegasnya.
Sementara itu, Plt
Kepala Disdikbud Batang Bambang Suryantoro menyampaikan, guru PAUD sampai hari
ini belum ada regulasi pengajuan PNS dan PPPK. Kalau ke depan ada, pastinya
kami akan langsung mengusulkan.
“Saya hanya mengimbau
kepada guru PAUD yang belum menyelesaikan sarjana agar segera, jangan sampai
cuma lulusan SMA saja,” terangnya.
Jika nanti regulasinya
berubah, pendataan kompetisinya akan lebih mudah sehingga tidak ada yang
dirugikan.
“Sekarang ini guru PAUD yang belum sarjana hanya
kurang dari 10% jumlah seluruhnya di Kabupaten Batang. Makanya yang belum
menyelesaikan pendidikan sarjana segera diselesaikan,” ujar dia. (MC Batang,
Jateng/Roza/Siska)