Capaian Kinerja Pj Bupati Batang Dievaluasi Oleh Itjen Kemendagri
Batang - Capaian kinerja Penjabat (Pj) Bupati Batang Lani Dwi Rejeki periode II triwulan I tahun 2023 dievaluasi Kementerian Dalam Negeri RI, Selasa (22/8/2023).
Batang - Capaian
kinerja Penjabat (Pj) Bupati Batang Lani Dwi Rejeki periode II triwulan I tahun
2023 dievaluasi Kementerian Dalam Negeri RI, Selasa (22/8/2023).
Evaluasi yang
berlangsung di Kantor Inspektorat Jenderal (Itjen) Kemendagri, tim evaluator
mengapresiasi kinerja Pj Bupati Batang Lani Dwi Rejeki sudah cukup berhasil.
Namun, tim evaluator
menyoroti laporan capaian kinerja pemerintah aspek bidang pengendalian inflasi
dan anggaran Dana Tak Terduga (DTT) yang belum dimaksimalkan untuk penanganan
inflasi.
Tim evaluator juga
memberikan saran untuk percepatan investasi agar mempersiapkan insentif fiskal
maupun non fiskal bagi para pelaku usaha maupun penanaman modal yang akan
berinvestasi di Kabupaten Batang.
Terkait konduktivitas
menjelang Pemilu 2024, Pemkab Batang untuk intens menggandeng Forum Kerukunan
Umat Beragama (FKUB) dalam menjaga konduktivitas wilayah.
Dibidang kesehatan, Pj
Bupati Batang diminta memastikan setiap warga memiliki akses jaminan kesehatan semesta atau Universal Health Coverage (UHC) melalui
program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
“DTT kami sudah
alokasikan Rp12 miliar lebih. Selaian untuk penanganan kebencanaan, anggaran
tersebut juga digunakan untuk penanganan inflasi dan kesehatan,” kata Pj Bupati
Batang Lani Dwi Rejeki di hadapan tim evaluator.
Untuk cakupan
kepesertaan program JKN, Lani memastikan bulan Oktober 2023 di anggaran
perubahan, Kabupaten Batang sudah UHC. Sedangkan saran dan masukan terkait
capaian kinerja menjadi acuan ke depan dalam membuat laporan agar lebih detail,
terperinci dan berkualitas.
Sementara itu, Tim
Inspektorat Jenderal (Itjen) Kemendagri yang dipimpin Inspektur Khusus Teguh
Narutomo dalam closing statment
mengatakan, hasil penilaian atau evaluasi ke depannya pelaporan lebih
berkualitas.
“Laporan capaian
kinerja ini tidak menjadi kebosanan tapi lebih pada penyajian capain kinerja
yang berkualitas,” tegasnya.
Ia juga berharap,
laporan kinerja dan kebijakan Pj Bupati jangan terkesan seremonial dan narasi saja.
Tapi sajikan data program realisasinya dan kebijakannya benar - benar berdampak
pada peningkatan kesejahteraan dan pelayanan masyarakat.
“Perlu diketahui, hasil
evaluasi capaian kinerja menjadi masukan bagi Kemendagri dalam memutuskan
apakah perlu penggantian atau perpanjangan penjabat daerah, baik sebelum satu
tahun atau mungkin setelah satu tahun,” jelasnya.
Dalam laporan capain
kinerja Pj Bupati Batang Lani Dwi Rejeki melaporkan telah menganggaran sebesar
12,25 persen atau Rp221.510.903.750,00. Untuk alokasi anggaran penanganan
stunting sebesar Rp67 miliar.
“Adapun penurunan
stunting selama periode pelaporan Mei-Agustus 2023 melaui inovasi D'Basinem
(Desa Binaan Asi Thok Nem wulan) Edukasi Asi eksklusif, Seminggu sekali makan
bersama ditempat posyandu, Memasak menu gizi seimbang untuk giat makan bersama
Balita, Giat makan bersama Balita sambil bermain dan Brain storming,
Meningkatkan cakupan Balita yang mendapatkan ASI eksklusif dari 47,629 % tahun
2017 menjadi 64,31 ℅ pada tahun 2022,” terangnya.
Lalu, inovasi Bapak
Asuh Anak Stunting upaya peningkatan pemenuhan gizi melalui Pemberian Makanan
Tambahan (PMT) kepada anak stunting selama 3 bulan berturut-turut, melalui
optimalisasi CSR (BPI, Bank Jateng, Bapera, PDAM, Forum CSR dan UPZ) mampu
menurunkan rata - rata angka stunting di desa intervensi sebesar 8,6 persen
Kemudian, lanjut dia,
inovasi Balita Ditimbang Stunting Hilang (Bambang Tilang) Pemantauan tumbuh
kembang, pemberian vitamin A, imunisasi, konseling dan pemberian makanan
tambahan.
Inovasi itu
meningkatkan cakupan indikator Balita yang dipantau pertumbuhan dan
perkembangannya sebesar 73.56 % (2021) menjadi 83,84 % (2022), Balita gizi
kurang yang mendapat tambahan gizi dari 91,254 % (2021) menjadi 100 % (2022), Balita yang
memperoleh Imunisasi dasar lengkap dari 78,29 %(2021) menjadi 97.59 % (2022).
“Jumlah Desa ODF pada Agustus
2023 meningkat signifikan menjadi 166 desa (66,934%) dari 248 desa Kelurahan di
Kabupaten Batang, dari sebelumnya 78 desa ODF di tahun 2021,” tandasnya.
Bidang pendidikan
alokasi anggaran mencapai Rp650.164.241.736,00 atau 34,13 % dari APBD tahun
2023. Untuk bantuan biaya pendidikan peserta didik menengah dan Perguruan
tinggi sebesar Rp600 juta.
“Sedang bidang
infrastruktur jalan dengan total panjang jalan Kabupaten 552.421 kilometer.
Jalan mandat 469.986 kilometer atau 85,08 % jalan rusak sedang 53.806 kilometer
atau 9,74 %. Sedangkan jalan rusak berat 28,629 kilometer atau 5,45 %,”
pungkasnya. (MC Batang, Jateng/Edo/Jumadi)