Pemkab Batang Siap Tebar Virus Positif Protangguh
Batang - Bibit padi Protani atau Protangguh yang baru saja dipanen di lahan percontohan pada demlot Kodim 0736/Batang mendapat perhatian lebih dari Pemerintah Kabupaten Batang, karena dalam waktu singkat, kuantitas hasil panen lebih maksimal.
Batang - Bibit padi
Protani atau Protangguh yang baru saja dipanen di lahan percontohan pada demlot
Kodim 0736/Batang mendapat perhatian lebih dari Pemerintah Kabupaten Batang,
karena dalam waktu singkat, kuantitas hasil panen lebih maksimal.
Pemda setempat
mewacanakan bibit padi varian Protangguh yang merupakan hasil kerja sama
Universitas Jenderal Soedirman dan Korem 071/Wijayakusuma, akan disebarluaskan
kepada petani, agar kemanfaatannya dirasakan anak terindikasi stunting.
Asisten Administrasi
dan Umum Setda Batang Sugeng Sudiharto mendukung penuh para petani menggunakan
bibit padi varietas Protangguh untuk ditanam di lahan-lahan yang disiapkan.
“Mudah-mudahan yang
sudah dirintis Danrem Wijayakusuma dan Dandim Batang dibantu para petani ini,
bisa jadi virus yang baik untuk disebarkan kepada petani di desa-desa lain,” katanya,
saat menyampaikan sambutan dalam panen raya, di lahan Demplot Program Ketahanan
Pangan Kodim 0736/Batang, Desa Kalibeluk, Kecamatan Warungasem, Kabupaten
Batang, Senin (21/8/2023).
Pemkab Batang optimis
varietas Protangguh dapat tumbuh subur dan dipanen dengan mudah di hampir
seluruh area persawahan.
“Ada 15 kecamatan yang
semuanya, walaupun di wilayah pegunungan dengan kemiringan lahan yang cukup
ektrem pun tetap ada area persawahan. Kita mulai dari Desa Kalibeluk ini untuk
dijadikan virus kebaikan dalam penanaman padi Protangguh dengan hasil panen
yang cukup tinggi,” jelasnya.
Sementara itu, Manajer
PT Indoraya Mitra Persada 168, Atmaja menerangkan, panen kali ini sangat luar
biasa jika dibandingkan ketika menggunakan varietas bibit padi lainnya.
“Biasanya di masa tanam
kedua paling tinggi 3-4 ton, sedangkan kali ini bisa 8,5 ton per hektarnya,”
terangnya.
Pengadaan pupuknya,
dilakukan melalui kerja sama dengan pihak pemerintah menggunakan anggaran APBD
dan APBN serta Bumdes.
“Pembeliannya bisa
lewat online maupun retail, sehingga lebih cepat dan mudah. Harga di E-Katalog
cuma Rp110 ribu, sedangkan retail Rp150 ribu per liter,” ujar dia. (MC Batang,
Jateng/Heri/Jumadi)