Home / Berita / Pertanian / KANDUNGAN NUTRISI UNGGUL, PROTANGGUH MAMPU PERBAIKI GIZI

Berita

Kandungan Nutrisi Unggul, Protangguh Mampu Perbaiki Gizi

Batang - Program penanaman bibit padi varietas Protani atau Protangguh hasil kerja sama antara Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto bersama Korem 071/Wijayakusuma mulai dipanen di salah satu lahan percontohan seluas dua hektar di Desa Kalibeluk Kecamatan Warungasem.

Batang - Program penanaman bibit padi varietas Protani atau Protangguh hasil kerja sama antara Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto bersama Korem 071/Wijayakusuma mulai dipanen di salah satu lahan percontohan seluas dua hektar di Desa Kalibeluk Kecamatan Warungasem.

Dari sisi kuantitas lebih maksimal mencapai 8,5 ton per hektar, dibandingkan varietas padi lainnya yang hanya 3-6 ton per hektarnya.

Danrem 071/WK, Kolonel CZi Muhammad Andhy Kusuma menyampaikan, bibit tersebut saat ini masih dalam tahap ujicoba di 9 Kodim yakni eks Karesidenan Banyumas dan eks Karesidenan Pekalongan.

“Di dalamnya terkandung nutrisi yang baik untuk membantu perbaikan gizi anak-anak yang terindikasi stunting,” katanya, usai panen raya, di lahan Demlot Program Ketahanan Pangan Kodim 0736/Batang, Desa Kalibeluk, Kecamatan Warungasem, Kabupaten Batang, Senin (21/8/2023).

Kolonel Andhy Kusuma mengharapkan ada respons positif dari Pemda setempat untuk mengalokasikan anggaran dalam penanganan stunting.

“Beras varietas Protangguh ini bisa didistribusikan ke anak-anak terindikasi stunting, di daerah setempat,” jelasnya.

Korem bersama pihak Unsoed siap memberikan bibit varietas Protangguh secara gratis, apabila petani menghendaki bibit tersebut untuk ditanam di lahan-lahan setempat.

“Nanti akan ada tim dari Fakultas Pertanian Unsoed untuk membantu proses penyemaian, sehingga bisa mendapat bibit dari hasil panen sebelumnya,” tegasnya.

Dandim 0736/Batang, Letkol Inf Ahmad Alam Budiman mengatakan, warga setempat menyambut baik dengan dipanennya padi varietas tersebut.

“Mereka mengharap ada pendistribusian bibit Protangguh gratis, tapi karena masih ujicoba, jumlahnya masih terbatas maka akan dikoordinasikan dengan pihak Unsoed, agar ada penambahan bibit, sehingga bisa dibudidayakan,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Desa Kalibeluk Muthobi'in mengakui, perbedaan hasil panen antara Protangguh dengan varietas lainnya sangat mencolok. Sebelumnya setiap kali panen hanya 6 ton per hektar, namun begitu beralih Protangguh hasilnya sampai 8,5 ton.

“Anakan dari varietas Protangguh lebih banyak, batangnya lebih kuat dan tahan terhadap serangan hama. Dari masa semai sampai panen pun hanya membutuhkan waktu lebih singkat, cuma 76 hari,” ujar dia. (MC Batang, Jateng/Heri/Jumadi)