Home / Berita / Aktivitas Pemuda Pramuka dan Organisasi Sosial / SINGKIRKAN GORESAN TAK BERMORAL, PELAJAR TUANGKAN MURAL KEBANGSAAN

Berita

Singkirkan Goresan Tak Bermoral, Pelajar Tuangkan Mural Kebangsaan

Batang - Melihat potensi generasi milenial di dunia seni lukis sangat tinggi, yang seringkali diekspresikan di tempat yang tidak semestinya dan cenderung mengganggu kenyamanan, maka Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Batang bekerja sama dengan Dewan Kesenian Daerah (DKD) dan Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI), menggelar lomba mural bertema Terus Melaju untuk Indonesia Maju.

Batang - Melihat potensi generasi milenial di dunia seni lukis sangat tinggi, yang seringkali diekspresikan di tempat yang tidak semestinya dan cenderung mengganggu kenyamanan, maka Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Batang bekerja sama dengan Dewan Kesenian Daerah (DKD) dan Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI), menggelar lomba mural bertema Terus Melaju untuk Indonesia Maju.

Kepala Bakesbangpol Batang Agung Wisnu Barata mengatakan, kompetisi seni mural menjadi media berekspresi generasi milenial yang lebih terarah dan positif.

“Semoga setelah kreativitasnya tersalurkan, mereka bisa menjadi seniman kebangsaan. Terima kasih kepada DKD, Serbuk Pensil dan JMSI bisa bekerja sama untuk menyukseskan even ini,” ungkapnya, saat ditemui, di halaman SMAN 1 Batang, Kabupaten Batang, Kamis (10/8/2023).

Bakesbangpol hanya sebagai pionir, harapannya setelah kesuksesan even ini, ada perhatian dari pihak termasuk Pemda, yang mewadai ekspresi mereka.

“Bak gayung bersambut, ide kompetensi mural, mendapat dukungan dari Kepala SMAN 1 Batang, Saefudin, yang memandang semula tembok sekolah dipenuhi coretan tak bermoral, perlu mendapat sentuhan agar menimbulkan nilai estetik,” jelasnya.

Ia juga menyampaikan, bahwa, respons pelajar sangat cepat, karena dalam dua hari saja, pendaftarnya membludak. Ini suatu pertanda yang baik, karena potensi mural pelajar Batang bisa terasah.

Salah satu peserta, Nidia Stevani Melida mengatakan, bakat mural yang dimilikinya menjadi penyemangat tersendiri, untuk mengikuti kompetisi tersebut. Cerita gambarnya tentang Indonesia yang sedang berproses menjadi semakin maju.

Melihat tembok sekolah yang dipenuhi aksi vandalisme, ia merasa sedih karena merusak keindahan lingkungan.

“Kalau sudah ada mural, temboknya jadi lebih indah. Terus pinginnya ada media yang mewadahi seperti pojok mural, karena banyak anak Batang yang berbakat,” ujar dia. (MC Batang, Jateng/Heri/Jumadi)