Antisipasi Karhutla, Pj Bupati Batang Petakan Daerah Rawan Ada 7 Kecamatan

Batang - Antisipasi terjadinya Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla), Pemerintah Kabupaten Batang menggelar rapat koordinasi penanggulangan risiko bencana musim kemarau. Masuknya puncak musim kemarau di Kabupaten Batang tidak menutup kemungkinan ada Kebakaran Hutan dan Lahan yang perlu diantisipasi, pemetaan daerah rawan Karhutla ada 7 Kecamatan di Kabupaten Batang.
Batang - Antisipasi
terjadinya Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla), Pemerintah Kabupaten Batang
menggelar rapat koordinasi penanggulangan risiko bencana musim kemarau. Masuknya
puncak musim kemarau di Kabupaten Batang tidak menutup kemungkinan ada
Kebakaran Hutan dan Lahan yang perlu diantisipasi, pemetaan daerah rawan Karhutla
ada 7 Kecamatan di Kabupaten Batang.
Penjabat (Pj) Bupati
Batang Lani Dwi Rejeki mengatakan, rakor ini sebagai langkah antisipasi
terjadinya bencana ataupun musibah pada musim kemarau, karena saat musim
kemarau tidak menutup kemungkinan adanya kebakaran hutan dan lahan yang perlu
diantisipasi.
“Bahwa 7 kecamatan di
Kabupaten Batang tersebut yakni Kecamatan Bandar di Desa Tombo, Kecamatan Subah
di Desa Kemiri Barat dan Kemiri Timur, Kecamatan Banyuputih di Desa Banyuputih
dan Desa Penundan, Kecamatan Gringsing di Desa Plelen, Desa Tedunan, Desa
Surodadi, Kecamatan Blado di Desa Gerlang, Kecamatan Reban di Desa Mojotengah,
dan Kecamatan Bawang di Desa Deles, Desa Kalirejo, Desa Sidoharjo, dan Desa
Pranten,” katanya saat Rakor Karhutla di Aula Bupati Batang, Kabupaten Batang,
Kamis (27/7/2023).
Kami juga Sudah
berkoordinasi dengan perhutani Kendal dan Pekalongan yang mempunyai wilayah
hutan di Kabupaten Batang supaya meningkatkan patrolinya dengan pihak desa.
“Wilayah yang berpotensi
adalah wilayah yang memiliki banyak hutan, hal ini perlu adanya kewaspadaan dan
butuh sosialisasi kepada masyarakat untuk diberikan informasi penanggulangan
bencana agar tidak terjadi. Sosialisasi yang dilakukan dengan memberikan
pemahaman pada musim kemarau untuk tidak menyalakan api sembarangan dilahan
kering,” terangnya.
Persiapan yang sudah
dilakukan yaitu penyiapan personil dan peralatan kebencanaan untuk respon cepat
dari BPBD Batang, Polres Batang, dan Kodim 076 Batang.
Tidak hanya itu, lajut
dia, pada musim kemarau sering kali terjadi kekeringan disejumlah wilayah di
Kabupaten Batang. Jika ada yang terjadi kekeringan warga bisa langsung melapor
ke Pemkab Batang.
“Nantinya langsung
segera ditindaklanjuti bantuan air bersih ke daerah yang mengalami kekeringan.
Kebutuhan air bersih menjadi hal yang penting bagi masyarakat untuk mandi,
minum dan mencuci,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala
BPBD Batang Ulul Azmi menambahkan, pada musim kemarau tahun 2023 di Kabupaten
Batang memasuki puncaknya pada bulan Agustus ini.
Jadi tinggal beberapa
hari lagi akan memasuki puncak musim kemarau. Meskipun begitu dibeberapa daerah
Kecamatan Wonotunggal hingga Bawang kadang masih turun hujan.
“Hal itu merupakan
anugerah berkah, sehingga wilayah selatan Kabupaten Batang dapat mengisi air di
daerah cekungan air tanah, terpenting ketika terjadi bencana kebakaran hutan
dan lahan masyarakat segera melaporkan secepatnya ke BPBD Kabupaten Batang,” ujar
dia. (MC Batang, Jateng/Roza/Ela)