Ala Kadarnya, Kolam Prestasi THR Kramat Kembali Dibuka
Batang - Taman Hiburan Rakyat (THR) Kramat kembali dibuka pasca mengalami kerusakan parah akibat hujan disertai angin kencang yang merobohkan atap kolam renang prestasi. Meski dengan segala keterbatasan, destinasi wisata yang menonjolkan kolam renang itu, tetap berupaya memberikan pelayanan agar warga tersalurkan bakatnya dalam cabang olahraga renang.
Batang - Taman Hiburan
Rakyat (THR) Kramat kembali dibuka pasca mengalami kerusakan parah akibat hujan
disertai angin kencang yang merobohkan atap kolam renang prestasi. Meski dengan
segala keterbatasan, destinasi wisata yang menonjolkan kolam renang itu, tetap
berupaya memberikan pelayanan agar warga tersalurkan bakatnya dalam cabang
olahraga renang.
Pengelola THR Kramat
Susilo Widyat mengatakan, destinasi wisata yang mengunggulkan kolam renang
prestasi itu telah kembali dibuka sejak dua pekan yang lalu, atas arahan dari
DPRD Batang, yang tujuannya agar Pemkab Batang kembali mendapat pemasukan dari
Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Karena ini baru dibuka,
pengunjung cuma 50-60 orang, jika dibandingkan saat beberapa tahun lalu yang
mencapai 200 pengunjung tiap harinya,” katanya, saat ditemui, di THR Kramat, Kabupaten
Batang, Jumat (14/7/2023).
Beberapa infrastruktur
yang perlu mendapat perhatian lebih adalah dipasangnya kembali atap penutup
kolam renang prestasi.
“Yang pasti membutuhkan
anggaran dan persetujuan dulu. Untuk waktu perbaikannya menunggu arahan dari
Kepala Disparpora,” jelasnya.
Sebagai langkah untuk
menjaga kenyamanan pengunjung, dalam waktu dekat akan dilakukan pemasangan
bendera dan papan peringatan, seperti kedalaman kolam dan lainnya.
“Petugas intensif
melakukan pengawasan untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan. Kolam
renang mulai buka tanggal 3 Juli, mayoritas pengunjung adalah klub atau
komunitas atlet renang, yang datang untuk berlatih,” terangnya.
Sementara itu, Salah
satu pelatih renang, Khoirul menanggapi positif dengan dibukanya kembali kolam
prestasi.
“Alhamdulillah kolam
renangnya bisa dibuka lagi buat latihan, walaupun ala kadarnya seperti ini.
Yang penting anak-anak punya tempat untuk menyalurkan hobinya,” ungkapnya.
Ia mengharapkan, atap
kolam renang prestasi segera dipasang, supaya atlet yang berlatih tidak
terpapar sinar matahari langsung.
“Pintu kamar mandi juga
ada yang rusak, atau kurang terawat, biar segera diperbaiki dan musala supaya
diperluas lagi,” harapnya.
Dari segi struktur
konstruksi sudah memenuhi standar kolam prestasi yakni 50 meter. Sedangkan di
luar tidak memenuhi standar dan dari sisi biaya pun sangat berbeda.
“Di sini cuma Rp10 ribu, kalau di luar antara
Rp15 ribu sampai Rp20 ribu, yang pasti memberatkan orang tua atlet,” ujar dia.
(MC Batang, Jateng/Heri/Jumadi)