Dylan Balita di Batang, Derita Jantung Bocor Perlu Jalani Operasi
Batang - Upaya penyembuhan penyakit jantung anak pasangan Tarmuji dan Khulipah warga Dukuh Siwunut, Desa Siwunut, Kecamtan Wonotunggal, Kabupaten Batang bernama Muhammad Dylan Alfa Rizqi.
Batang - Upaya penyembuhan
penyakit jantung anak pasangan Tarmuji dan Khulipah warga Dukuh Siwunut, Desa
Siwunut, Kecamtan Wonotunggal, Kabupaten Batang bernama Muhammad Dylan Alfa
Rizqi.
Dia sudah divonis 2
tahun 10 bulan penyakit jantung bocor atau dalam dunia medis disebut Tetralogy of Fallot (TOF).
“Dylan sejak lahir
tidak bisa nangis, kalau nangis tidak keluar suaranya, dan sejak lahir nafas
udah ngos-ngosan seperti orang capek, tapi sampai usia satu tahun gak kelihatan
ada sakit jantung mungkin karena saya tidak tau ciri penyakit jantung itu
seperti apa,” kata Ibu Dylan, Khulipah, saat ditemui di Rumahnya, Sabtu
(8/7/2023).
Ia mengatakan, pada usia
1 tahun ia pun konsultasi dengan dokter spesialis anak di RSUD Kalisari Batang dan
ternyata memang benar bahwa Dylan ada riwayat jantung.
“Lalu dibawa ke
radiologi dan hasilnya jantung bengkak serta peradangan paru-paru, terus saya
diberi rujukan untuk periksa di RSUP Kariadi Semarang, dan sudah hampir 2 tahun
berobat,” jelasnya.
Penyakit jantung itu
ternyata berdampak pada pertumbuhan Dylan, pada usia 1 tahun Dylan belum bisa
duduk, hanya bisa berbaring. Pengobatan pun terus berlanjut dan intensif di RSUP Kariadi, Dylan mulai
menunjukkan progres pertumbuhan yang cukup bagus mulai bisa duduk hingga
berjalan.
“Alhamdulillah semenjak
berobat ke RSUP Kariadi 3 bulan pertama anak saya sudah mulai bisa duduk dan
jalan. 5 bulan berobat anak saya mulai bisa ngesot, tapi duduk masih dibantu
belum bisa bangun sendiri. Usia 2 tahun Alhamdulillah mulai bisa jalan walaupun
dibantu berdiri,” terangnya.
Berat badan Dylan juga
berbeda dengan Balita pada umumnya, pada usia 1 tahun berat badan hanya 5,5
kilogram dan saat ini pada usianya 2 tahun 10 bulan baru 9,2 kilogram.
“Alhamdulillah Dylan
sudah bisa bangun sendiri, duduk sendiri, berdiri sendiri seperti anak yang lain
cuma berat badannya yang susah naik, adek Dylan masih kelihatan kecil sekali
badannya,” imbuhnya.
Dylan pun harus
menjalani operasi, meski tercover BPJS namun untuk akomodasi dan kebutuhan
lainnya, bagi Tarmuji yang hanya penjual es krim keliling di Bekasi dan
Khulipah bekerja sampingan sebagai tukang jahit cukup sulit.
Beberapa pihak pun ikut
membuka donasi untuk membantu pengobatan adek Dylan. Dylan menjalani operasi
pada 5 Juli dengan dibantu akomodasi ambulan dari yayasan Lazisnu Batang dan
Lazizmu Pekalongan.
“Alhamdulillah kita
masih punya pegangan dari uang donasi kemarin buat kebutuhan di sini, dan
alhmdulillah pendonor juga dapat relawan para mahasiswa dan satu relawan orang
Demak,” ujar dia.
Ia pun berharap, putra
bungsunya bisa sembuh total dan bertumbuh menjadi anak yang sehat juga pintar.
“Semoga adek Dylan bisa sembuh total penyakitnya
jadi anak yang sehat pintar saleh, menjadi kebanggan orang tua berbakti kepada
orang tua dan supaya badan adek bisa seperti anak yang lain,” pungkasnya. (MC
Batang, Jateng/Roza/Jumadi)