Keramahan Indonesia Diakui Sejak Raja Thailand V
Batang - Para Bhante perwakilan dari sejumlah negara Asia Tenggara yang sedang melakukan ritual Thudong atau perjalanan spiritual dari Thailand menuju Candi Borobudur merasa tersanjung dengan sambutan warga Batang.
Batang - Para Bhante
perwakilan dari sejumlah negara Asia Tenggara yang sedang melakukan ritual
Thudong atau perjalanan spiritual dari Thailand menuju Candi Borobudur merasa
tersanjung dengan sambutan warga Batang.
Salah satu Biksu, Ketua
Dhammaduta Thailand, Bhante Wongsin Labhiko Mahathera mengatakan, keramahan
masyarakat Indonesia telah diakui sejak masa pemerintahan Raja Thailand ke-V
yang membuka hubungan bilateral dengan Hindia-Belanda atau Indonesia di masa
kolonial.
“Sebenarnya hubungan
antara Indonesia dan Thailand sudah mulai dari tahun 1905, saat Raja Thailand
ke-V mengunjungi Hindia-Belanda. Hubungan baik ini sudah terjalin sejak 118
tahun lalu,” katanya, saat berbincang bersama Penjabat (Pj) Bupati Batang Lani
Dwi Rejeki, di Rumah Dinas Bupati Batang, Kabupaten Batang, Jumat (26/5/2023).
Kunjungan Raja Thailand
saat itu untuk melihat perkembangan teknologi perkeretaapian yang berkembang
cukup pesat.
“Sejak saat itu sampai
Indonesia merdeka, keakraban kedua negara makin baik. Berkat hubungan baik itu,
maka kami mengulang kembali apa yang telah dilakukan Kerajaan Thailand yang
juga disambut baik rakyat Indonesia di masa lampau,” jelasnya.
Ia mengucapkan terima
kasih kepada Pj Bupati Batang Lani Dwi Rejeki dan seluruh masyarakat setempat
atas penyambutan yang luar biasa.
“Makanan dan minuman
yang diberikan ini menjadikan kami kembali bertenaga untuk melanjutkan
perjalanan. Semoga melalui pemberian ini bisa menjadi kemajuan buat Kabupaten
Batang,” harapnya.
Pj Bupati Batang Lani
Dwi Rejeki pun mendoakan, agar perjalanan para Biksu menuju Candi Borobudur
diberikan kelancaran.
“Semoga ke-32 Biksu
selalu sehat wal alfiat, tidak ada halangan apapun dan selamat sampai tujuan,” ujar
dia. (MC Batang, Jateng/Heri/Jumadi)