Pasokan Berkurang, Harga Telur Melonjak
Batang - Sebulan pasca lebaran harga telur masih bertengger di Rp31 ribu hingga Rp32 ribu per kilogram. Hal itu disebabkan jumlah ayam petelur usia produktif menurun, mengakibatkan pasokan berkurang, sehingga harga di pasaran melonjak.
Batang - Sebulan pasca
lebaran harga telur masih bertengger di Rp31 ribu hingga Rp32 ribu per
kilogram. Hal itu disebabkan jumlah ayam petelur usia produktif menurun,
mengakibatkan pasokan berkurang, sehingga harga di pasaran melonjak.
Selama Ramadan, harga
telur masih dikategorikan stabil, yakni di angka Rp26 ribu sampai Rp27 ribu per
kilogramnya.
Salah satu agen telur
di Pasar Batang, Adi menerangkan, penyebab utamanya karena ayam petelur yang
tidak produktif lagi, dijual. Sehingga mengurangi jumlah telur yang dihasilkan.
“Lha sekarang diganti
ayam yang produktif, tapi sampai sekarang belum bertelur. Telur yang dihasilkan
masih terlalu sedikit untuk memenuhi kebutuhan pasar,” ungkapnya, saat ditemui
di kiosnya Pasar Batang, Kabupaten Batang, Kamis (25/5/2023).
Diperkirakan pasokan
akan kembali normal pada bulan Agustus mendatang. Untuk memenuhi kebutuhan
konsumen, para agen harus memesan ke peternak selama dua hari.
“Kalau pas normal
seminggu bisa dikirim 3 kali, tapi pas langka seminggu cuma 2 kali. Sekali
pengiriman 150 peti sehari laku bisa laku 50 peti,” terangnya.
Sementara itu, Tatik
pedagang telur eceran, mengaku resah dengan harga telur yang terus merangkak
naik.
“Harganya nggak stabil, naik turun terus. Dulu
pas puasa Rp28 ribu sekarang naik sampai Rp32 ribu per kilogram,” ujar dia. (MC
Batang, Jateng/Heri/Jumadi)