Basmi Jentik, Dinkes Ajak Siswa Jadi Jumantik
![](img/berita/20-230524155446berita10786_.jpg)
Semarang - Pengasapan atau fogging seringkali jadi jalan pintas bagi sebagian warga, saat ditemukan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD). Nyatanya tindakan tersebut hanya mematikan nyamuk dewasa, bukan jentik nyamuk.
Semarang - Pengasapan
atau fogging seringkali jadi jalan pintas bagi sebagian warga, saat ditemukan
kasus Demam Berdarah Dengue (DBD). Nyatanya tindakan tersebut hanya mematikan
nyamuk dewasa, bukan jentik nyamuk.
Dinas Kesehatan Batang
berupaya untuk mengedukasi dengan pembiasaan, yakni melakukan pemantauan
lingkungan tempat tinggal yang rawan dijadikan sarang nyamuk, dengan
mengarahkan pelajar menjadi Juru Pemantau Jentik (Jumantik).
Sekretaris Dinas
Kesehatan Batang Ida Susilaksmi menyampaikan, pemutusan mata rantai penularan
DBD dengan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) jauh lebih penting.
“Pembiasaan terhadap
pelajar mulai dari jenjang SD hingga SMP, jadi Jumantik merupakan upaya untuk meminimalisir
penularan DBD. Tiap pekan siswa melapor ke wali kelas hasil pantauan di tempat
tinggalnya," terangnya, saat menggelar Rakor Evaluasi Deteksi Dini,
Preventif dan Respon Penyakit, di Balemong Ungaran, Kabupaten Semarang, Rabu
(24/5/2023).
Sementara itu, Sekretaris
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Batang Budiono menanggap,i positif
rencana tersebut, dengan menginstruksikan ke seluruh Satuan Pendidikan
(Satpen), dan direalisasikan oleh semua jenjang pendidikan yang berada di bawah
naungan Disdikbud.
“Ada 454 SD, 73 SMP/MTs
dan 240 Paud. Namun yang terpenting Selian jadi Jumantik, para siswa harus
memiliki prinsip pola hidup sehat, sehingga secara otomatis terbiasa dengan
lingkungan rumah maupun sekolah yang bersih,” ujar dia. (MC Batang, Jateng/Heri/Jumadi)