Bunga Melati di Gringsing Batang Tembus Pasar Ekspor Luar Negeri
Batang - Kecamatan Gringsing Kabupaten Batang salah satu penghasil melati yang sukses tembus pasar ekspor. Meski belum eskpor secara mandiri, bunga melati Asal Gringsing ini sudah menembus hingga Singapura, China, dan India.
Batang - Kecamatan
Gringsing Kabupaten Batang salah satu penghasil melati yang sukses tembus pasar
ekspor. Meski belum eskpor secara mandiri, bunga melati Asal Gringsing ini
sudah menembus hingga Singapura, China, dan India.
“Ada dua jenis yang
disiapkan, yakni melati premium dan melati karuk yang masuk. Untuk premium
biasanya diekspor ke luar negeri,” kata Koordinator Penyuluh Pertanian BPP
Kecamatan Gringsing M Ariesna P saat ditemui di Perkebunan Melati Desa Sidorejo,
Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang, Selasa (16/5/2023).
Ia mengatakan, yang
premium harganya Rp50 ribu per kilo, sedangkan yang karuk Rp30 ribu. Biasanya yang
karuk itu dibuat untuk ziarah, atau roncean kembang pengantin. Sedangkan yang
premium diimpor ke luar negeri, bisa disuling jadi minyak, atau untuk upacara
persembahan.
“Selain itu, melati
juga banyak dibeli pabrik-pabrik pengolahan teh di Pekalongan dan Semarang
serta Banyumas. Untuk hasil produksi, setiap harinya untuk luasan tanah sekitar
2 ribu meter dapat menghasilkan 5-13 kilogram melati,” terangnya.
Salah satu petani
Muhajirin menyebut, saat ini hasil panen melati di kebunnya terbilang melimpah.
Sehingga harganya di bawah normal. Jika cuaca tidak bersahabat dan hasil panen kurang,
harga jual melati bisa tembus Rp300 ribu hingga Rp1 juta.
“Saya pernah waktu itu
bisa menjual dengan harga Rp1 juta per kilogram. Karena memang stoknya sedikit,
yang seharinya bisa panen 20 kilogram kalau cuacanya tidak mendukung hanya bisa
menghasilkan satu kilogram saja. Biasanya itu di bulan Januari kalau sering
hujan,” ujar dia. (MC Batang, Jateng/Roza/Jumadi)