Home / Berita / Acara Pimpinan Daerah / PERLU KAJIAN UNTUK PASTIKAN BATANG BERUSIA 400 TAHUN

Berita

Perlu Kajian untuk Pastikan Batang Berusia 400 Tahun

Batang - Seluruh warga Kabupaten Batang saat ini sedang memperingati Hari Jadi-57 Kabupaten Batang sesuai keputusan pemerintah pusat dan secara administrasi, memiliki tanggal lahir 8 April 1966. Namun apabila menengok jejak sejarah masa lampau, Penjabat (Pj) Bupati Batang Lani Dwi Rejeki menegaskan, harus ada kajian khusus untuk memastikan Kabupaten Batang berusia lebih dari 400 tahun.

Batang - Seluruh warga Kabupaten Batang saat ini sedang memperingati Hari Jadi-57 Kabupaten Batang sesuai keputusan pemerintah pusat dan secara administrasi, memiliki tanggal lahir 8 April 1966. Namun apabila menengok jejak sejarah masa lampau, Penjabat (Pj) Bupati Batang Lani Dwi Rejeki menegaskan, harus ada kajian khusus untuk memastikan Kabupaten Batang berusia lebih dari 400 tahun.

Lani mengatakan, secara administrasi Kabupaten Batang berusia 57 tahun, tetap diikuti. Tetapi untuk sejarah Kabupaten Batang tempo dulu, perlu kajian lebih mendalam.

“Itu nanti perlu pembahasan dan kajian khusus ya, dari para pendahulu yang memahami betul, tentang sejarah Kabupaten Batang,” katanya usai memimpin Upacara Hari Jadi Ke-57 Kabupaten Batang, di Alun-alun Batang, Kabupaten Batang, Sabtu (8/4/2023).

Sejumlah pihak telah banyak melakukan diskusi mendalam baik secara tertutup maupun terbuka, demi membedah jejak sejarah Kabupaten Batang yang belum seluruhnya terkuak.

Ditemui secara terpisah, Pendiri Yayasan Nusahada, Caswiyono Rusydie Cakrawangsa menerangkan, diskusi semacam ini sudah wajar dilakukan oleh berbagai kalangan, namun masih secara parsial, belum disatukan dalam sebuah forum diskusi yang melibatkan unsur pegiat, Pemda setempat, LSM hingga para mahasiswa yang sedang melakukan penelitian.

“Saya sengaja menginisiasi diskusi ini, untuk dijadikan ruang edukasi dan literasi publik tentang sejarah Kabupaten Batang. Diskusi ini digelar bersamaan dengan peringatan Ke-57 tahun, yang dipercaya hari jadinya Kabupaten Batang,” jelasnya.

Hal itu perlu diluruskan, bahwa 8 April 1966, bukanlah Hari Jadi Kabupaten Batang, melainkan "Hari Kembalinya Kabupaten Batang dari Kebupaten Pekalongan". Berdasarkan penelitian dari berbagai elemen, ditemukan bahwa sesungguhnya Batang berdiri jauh sebelum itu, yaitu pada tahun 1614 Masehi atau 409 tahun yang lalu.

“Dalam masa yang sangat tua itu, pasti menyimpan peradaban kearifan lokal yang sangat penting bagi Kabupaten Batang. Tapi tidak tergali karena selama ini kita memperpendek usia, padahal sudah berusia ratusan tahun,” terangnya.

Apabila tidak dilakukan rekonstruksi, berarti seakan-akan Batang tidak memiliki peradaban yang sangat panjang itu. Sebagai tindak lanjut, bersama para pegiat akan melakukan penelitian lebih mendalam, dengan melibatkan para ahli kesejarahan dan menelusuri sumber-sumber primer baik dari dalam maupun luar negeri tentang sejarah Batang.

“Hasil penelitian ini akan dibukukan menjadi "Babad Batang". Mohon dukungan seluruh warga Batang, agar penelitian ini berhasil menguak sejarah Batang tempo dulu, semoga dalam kurun waktu satu tahun sudah selesai dan dapat segera dibukukan,” tegasnya.

Ia mengakui, berdirinya Kabupaten Batang pada 8 April 1966, telah menjadi regulasi yakni undang-undang, yang dibuat oleh manusia melalui legislatif. Bukan tidak mungkin untuk diubah, sejauh memiliki sumber dan temuan sejarah yang terpercaya.

“Sangat mungkin kita untuk mengubah undang-undang itu, karena menjadi ujung dari rekonstruksi sejarah tadi. Memang membutuhkan waktu yang tidak sebentar, tapi yang terpenting bukan itu, melainkan pemerintah bersama masyarakat sudah memahami bahwa sejarah berdirinya Batang itu bukan 57 tahun yang lalu, namun 409 tahun yang lalu untuk menjadi kekuatan utama tentang kesadaran sejarah, untuk dilakukan langkah konkret selanjutnya,” ujar dia. (MC Batang, Jateng/Heri/Jumadi)