Home / Berita / Acara Pimpinan Daerah / MAKAM ASTANA PASEKARAN TAK PERNAH SEPI DARI PEZIARAH

Berita

Makam Astana Pasekaran Tak Pernah Sepi dari Peziarah

Batang - Kompleks Makam Astana Pasekaran yang menjadi tempat peristirahatan terakhir para Bupati Batang yang pernah menjabat di bawah pemerintahan Mataram Islam, ternyata tak pernah sepi dari peziarah. Kompleks makam tersebut tak hanya ramai saat menjelang Hari Jadi Kabupaten Batang, namun di waktu-waktu tertentu, selalu diziarahi oleh berbagai kalangan.

Batang - Kompleks Makam Astana Pasekaran yang menjadi tempat peristirahatan terakhir para Bupati Batang yang pernah menjabat di bawah pemerintahan Mataram Islam, ternyata tak pernah sepi dari peziarah. Kompleks makam tersebut tak hanya ramai saat menjelang Hari Jadi Kabupaten Batang, namun di waktu-waktu tertentu, selalu diziarahi oleh berbagai kalangan.

Para Bupati yang dimakamkan di kompleks tersebut yakni Bupati pertama Kanjeng Raden Tumenggung Surodiningrat atau Kanjeng Sedo Rawuh, Pangeran Suroadiningrat, Tumenggung Cokrojoyo, Tumenggung Pusponegoro, Adipati Aryo Suryodiningrat.

Juru Kunci Makam Astana Pasekaran Suparno menerangkan, ziarah ke malam para Bupati telah menjadi rutinitas tiap tahunnya, menjelang Hari Jadi Kabupaten Batang. Masyarakat perlu mengetahui, bahwa tiap bulannya di hari tertentu makam ini selalu diziarahi oleh anggota Paguyuban Pengurus Rukun Tetangga (PPRT).

“Biasanya anggota PPRT setiap Jumat Kliwon malam Sabtu Manis rutin menggelar kegiatan Selapanan. Mereka membaca Yasin dan Tahlil, termasuk masyarakat umum pun ikut berziarah dan dari para Bupati yang dikebumikan di sini, makam Bupati Batang Pertama, Kanjeng Sedo Rawuh yang paling sering diziarahi,” katanya, saat ditemui di Kompleks Makam Astana Pasekaran Batang, Kabupaten Batang, Kamis (6/4/2023).

Di Hari Jadi Ke-57 Kabupaten Batang, komplek Makam Astana Pasekaran, dipadati peziarah, yang didominasi unsur Forkopimda untuk mendampingi Penjabat (Pj) Bupati Batang Lani Dwi Rejeki  berziarah, sebagai tanda penghormatan atas jasa-jasa leluhur pendiri Kabupaten Batang.

Sementara itu, Pj Bupati Batang Lani Dwi Rejeki menyampaikan, ziarah ini untuk melestarikan tradisi yang dicetuskan para leluhur. Ziarah ini untuk menghormati perjuangan dan pengorbanan para pendiri Kabupaten Batang.

“Ziarah ini juga untuk mengingatkan generasi muda Batang bahwa tempat kelahiran dan tempat tinggal mereka ini punya sejarah yang harus dijaga dan dilestarikan,” jelasnya.

Sebelumnya, rombongan Penjabat Bupati Batang pun berziarah ke Makam Bupati Batang pertama, Kanjeng Pangeran Adipati Mandurorejo yang menjabat di tahun 1622 saat Kabupaten Batang dan Pekalongan masih menyatu yang dikebumikan di Dukuh Protowetan, Desa Protomulyo, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kendal.

“Kemudian memisahkan diri dari Pekalongan, dengan Kanjeng Raden Tumenggung Surodiningrat atau Kanjeng Sedo Rawuh, sebagai Bupati Batang pertama di tahun 1809,” terangnya.

Tokoh masyarakat yang juga pendiri PPRT, KH. Zainal Muttaqin menerangkan, tujuan berziarah ke kedua makam tersebut, sebagai wujud penghormatan kepada para Adipati atau Bupati yang pernah memerintah di Kabupaten Batang, sekaligus menanamkan kepada generasi muda untuk terus menghormati jasa para leluhur dan melestarikan tradisi. (MC Batang, Jateng/Heri/Jumadi)