Kesbangpol Batang Terus Gencarkan Sosialisasi Paham Radikalisme
Batang - Semakin bahayanya radikalisme masih mengancam keamanan dengan berbagai modus yang bisa saja mengintai setiap saat. Maka dari itu, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Batang menggelar sosialisasi pencegahan tangkal paham radikal di Gedung Pramuka Batang, Kabupaten Batang, Kamis (6/4/2023).
Batang - Semakin
bahayanya radikalisme masih mengancam keamanan dengan berbagai modus yang bisa
saja mengintai setiap saat. Maka dari itu, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol)
Batang menggelar sosialisasi pencegahan tangkal paham radikal di Gedung Pramuka
Batang, Kabupaten Batang, Kamis (6/4/2023).
Kegiatan ini menyasar
kepada anggota Srikandi PP dan Sapma PP Kabupaten Batang, karena mereka masuk
dalam kalangan milineal.
Kepala Kesbangpol Batang
Agung Wisnu Barata mengatakan, bahwa sosialisasi radikalisme untuk memberikan
pencerahan agar dapat mencegah paham radikal dan terorisme berkembang di
Kabupaten Batang.
“Dalam hal ini kami
mengundang kalangan milenial yakni Srikandi PP dan Sapma PP Batang menjadi
sasaran utama sosialisasi, karena mereka memiliki jiwa yang dinamis dan mampu
mencerna segala informasi dengan benar,” jelasnya.
Apalagi mereka
mempunyai ideologi Pancasila organisasi pastinya akan lebih mengerti bila
diberikan pemahaman tentang radikalisme.
Ia juga mengatakan,
bahwa paham radikalisme ini berpaham anti-Pancasila jadi ingin merubah susunan
isi Pancasila saat ini, sehingga mereka melakukan segala cara salah satunya
memberontak dengan agama.
“Tentu saja jika
dibiarkan akan mengganggu kestabilan keamanan daerah, apalagi sasarannya
ideologi. Kalangan milenial yang berpikiran maju ini, jangan sampai memiliki
konsep pemahaman yang salah, pasti akan jadi masalah, maka tindakan kami hari
ini merupakan langkah antisipatif,” tegasnya.
Berbahayanya
radikalisme di Indonesia karena mereka akan menarik pondasi negara yakni
Pancasila. Kalau sudah tidak ada pondasi dasar negara kita, jadi Indonesia akan
hilang.
Maka, lanjut dia, kami
menggencarkan sosialisasi radikalisme di Kabupaten Batang supaya menghilangkan
intoleransi dan menumbuhkan saling toleransi.
“Ciri orang yang
memiliki intoleransi meliputi merasa benar sendiri dan tidak siap berbeda
sendiri. Jika itu sudah ada nanti baru menuju ke radikalisme yang berubahnya
dengan cepat. Akar dari Radikalisme disebabkan oleh faktor kemiskinan atau
ekonomi yang kurang mampu dan kadang-kadang salah tafsir ajaran agama,” ujar
dia.
Ia berharap,
sosialisasi radikalisme akan terus dilakukan kepada generasi muda atau kalangan
milineal yang saat ini masih rentan kemasukan paham radikalisme. (MC Batang,
Jateng/Roza/Jumadi)